Riaumag.com —-Provinsi Riau untuk menghadapi hari raya Idul Adha 1443 Hijriyah membutuhkan sekitar 42 ribu ekor hewan untuk kurban.
Dan stok hewan kurban, baik sapi, kerbau dan kambing di provinsi itu hanya 30 persen atau 12 ribu lebih dari total kebutuhan tersebut.
Sumbar sendiri merupakan salah satu penyuplai kebutuhan hewan kurban selama ini untuk provinsi tersebut.
Namun karena merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kemungkinan pemerintah daerah setempat akan melarang sapi dari Sumbar masuk ke provinsi Riau hingga Idul Adha nanti.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Faralinda Sari.
“Biasanya untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban, Riau selalu mendapat suplay dari provinsi tetangga, seperti Sumbar, Sumut dan Lampung,” kata Faralinda.
Beliau menambahkan, namun, kondisinya seperti di Sumbar saja belasan kabupaten/kota wilayahnya terpapar PMK.
“Sedangkan kalau daerah positif PMK tidak boleh ada pengeluaran sapi, nanti kalau sapi mereka keluar dan masuk Riau, sapi peternak kita yang tertular,” terangnya dilansir dari riau.go.id.
“Di Sumatera ini semua provinsi sudah tertular PMK, kecuali Provinsi Bengkulu. Lampung juga sudah banyak yang kena PMK,” sambungnya.
Provinsi Riau Sendiri saat ini Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang merupakan kantong ternak di Riau juga mengalami PMK.
“Kondisi sekarang kalau kita membiarkan hewan ternak dari daerah yang terpapar PMK ke daerah belum positif itu kan bahaya,” ujarnya.
Berharap sapi dari NTT
“Sekarang sudah ada pengirim dari Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk ke Pekanbaru, sudah ada rencana mau masuk sekitar 2.000 ekor sapi untuk suplay kurban,” tegasnya.
Sobat Riaumag Silahkan bergabung di Group FB Riaumag untuk mendapatkan informasi lainnya