Saya melihat dan merasakan kesulitan yang dialami masyarakat. Mereka menjerit karena kondisi ekonomi saat ini.
Masa saya harus bermewah–mewahan dan gaya-gayaan dengan mobil baru
Riaumag.com , Pesisir Selatan –Bupati Pesisir Selatan Sumatera Barat, Rusmayul Anwar menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya, meski sudah dianggarkan APBD setempat hampir Rp1,5 miliar.
Sikap Rusma ini berbeda dengan Gubernur-Wakil Gubernur Sumbar. Duet pemimpin Sumatera Barat itu diam-diam sudah menggunakan mobil dinas baru yang dibeli dengan anggaran Rp2,9 miliar, di tengah pandemi COVID-19.
“Saya melihat dan merasakan kesulitan yang dialami masyarakat. Mereka menjerit karena kondisi ekonomi saat ini. Masa saya harus bermewah-mewahan dan gaya-gayaan dengan mobil baru,” kata Rusma kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/8)
Rusma mengatakan, alokasi anggaran untuk pengadaan mobil baru dialihkan untuk penanganan COVID. Ia merasa tak layak pakai mobil dinas baru saat warganya diimpit kesusahan akibat pandemi COVID-19.
“Kita fokus bagaimana ekonomi masyarakat bisa membaik lagi,” kata Rusma.
Rusma menceritakan, dua minggu setelah dilantik menjadi bupati, beliau diminta staf di bagian pengadaan untuk memilih jenis kendaraan yang akan dibeli.
“Tanggal 15 Maret 2021, tepat dua minggu setelah dilantik, saya ditanya mau kendaraan apa. Saya tolak, karena merasa kendaraan yang saya gunakan saat jadi Wakil Bupati masih sangat layak, sehingga tak perlu ada unit baru. Walau anggarannya ada, masa harus beli baru pula,” katanya.
Saat ini, Rusma mengaku menggunakan mobil jenis Fortuner keluaran 2015. Kendaraan itu pula yang ia gunakan selama menjadi Wakil Bupati.
“Mobil kepala daerah itu terawat. Masih layak dipakai. Mobil saya keluaran tahun 2015, Fortuner. Masih bisa dipacu 160 km/jam. Masih bisa kalau mau terburu-buru. Jadi buat apa beli baru,” tambah dia.
Rusma menyebut jabatan yang diembannya adalah amanah.
“Sesuai dengan arahan Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra) dan selalu diingatkan oleh Pak Andre Rosiade (Ketua DFPD Gerindra Sumbar), kita itu bekerja untuk rakyat dan selalu harus mendengar dan memperhatikan kondisi masyarakat. Yang kita terima ini adalah amanah dan bukan untuk gaya-gayaan,” kata dia.
Selain menolak mobil dinas, Rusma juga mengaku tidak membeli satupun perabotan untuk rumah dinas.
“Semua perabotan rumah dinas hingga kini juga tidak ada yang baru, kecuali bola lampu. Padahal ada anggaran untuk itu. Untuk perabotan itu kalau tidak salah 600 juta,” katanya.
Rusma mengatakan, Wakil Bupati Rudi Hariyansyah juga melakukan hal yang sama.
Persoalan mobil dinas baru mengemuka di Sumbar setelah Gubernur, Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy membeli mobil dinas baru berharga miliaran rupiah. Mereka menjadi sorotan, karena membeli mobil dinas baru di tengah pandemi COVID-19
sumber : cnnindonesia.com