RIAUMAG.COM , BANDUNG—–
Tersebutlah disebuah negeri, seorang pejabatnya dipecat karena tindakan asusila. Padahal, konon baru saja dia didaulat menjadi khatib hari raya. Artinya dia mengerti bahwa perbuatannya salah.
Namun…
Sepertinya dia lupa,
Bahwa setiap berbuat akan memberi akibat.
Setiap keputusan akan ada resiko.
Setiap pilihan akan ada pertaruhan.
Serta,
Setiap hasil perbuatan pasti akan memiliki pertanggungjawaban.
Terbagilah kita menjadi 2 golongan besar:
- Yang berpikir dulu baru berbuat.
- Yang berbuat dulu baru berpikir.
Kedua golongan pengambilan keputusan itu pun jelas ada resiko. Namun biasanya yang akan menyesal adalah yang berbuat dulu baru memikirkan. Karena, keputusannya tidak berdasar hasil pemikiran yang matang dan pertimbangan yang bijaksana.
Jikalah berpikir sebelum berbuat itu akan lebih maslahat, maka berpikir ‘akibat‘ akan menjadi proses perenungan yang sangat penting.
Karena menghitung akibat dari suatu perbuatan dan menakar dampak dari sebuah keputusan, akan memberikan pertimbangan yang lebih menguntungkan.
Konon, itulah KEDEWASAAN dan KEBIJAKSANAAN.
Berpikir akibat ini diajarkan oleh Allah Rabbul ‘Alamin :
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”
(QS. Alzalzalah: 7-8)
Sehingga, bijaksana dalam membuat keputusan, dan dewasa dalam menentukan perbuatan, InsyAllah akan menyelamatkan.
Semoga kita menjadi ahli berpikir akibat sebelum berbuat. Sehingga meringankan pertanggungjawaban, serta menjauhkan kita dari penyesalan.
امين اللهم امين
–am.nasrulloh–
(for-RIAUMAG.COM)