Masa Pergantian Presiden, Dirjen Haji & Umroh: Tak Ganggu Sistem Persiapan Haji
RIAUMAG.COM , JAKARTA—— Momen pergantian presiden sudah di depan mata, Presiden Jokowi akan mengakhiri masa tugasnya dan beralih ke Presiden Prabowo Subianto. Hal ini tidak mengganggu sistem persiapan haji yang telah disusun matang.
Seperti ditegaskan Prof Hilman Latief selaku Direktur Jenderal Dirjen Haji dan Umroh, Kementerian Agama (Kemenag), bahwasanya peralihan kepemimpinan tidak mengganggu proses persiapan haji.
“Pemerintahan dari Pak Presiden Jokowi kepada Bapak Prabowo itu tidak berpengaruh banyak dalam proses penjadwalan berhaji,” kata Hilman Latief saat dijumpai DetikHikmah di Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2024).
Lebih lanjut, Hilman menjelaskan proses persiapan haji telah menjadi sistem yang terkonsep secara sistematis. Dengan demikian, peralihan kepemimpinan tidak akan mengganggu prosesnya karena waktu terus berjalan dan ibadah haji mengikuti kalender hijriyah.
“Itu sudah menjadi konsep kita sejak 2 tahun lalu. Dalam prediksinya nanti boleh jadi ya kalau BPKH masih ada sebagai badan pengelolaan uang yang akan membiayai nilai manfaat, mereka akan mengeluarkan dana yang cukup besar dalam tabel yang sama,” lanjut Hilman.
Artinya, meskipun terjadi perbedaan kepemimpinan, tetapi hal itu tidak mengganggu sistem persiapan ibadah haji.
“Siklusnya akan tetap karena ibadah haji menggunakan tahun hijriah,” tegas Hilman.
Survei Kepuasan Haji 2024
Dalam kegiatan ini, Hilman juga memaparkan hasil survei kepuasan haji 2024. Ia menyampaikan capaian kepuasan atas pelaksanaan dan pelayanan haji 2024 menempati angka 88,20%.
“Apresiasi muncul, baik dari kerajaan Saudi maupun dari jamaah haji terkait dengan konsep murur atau perjalanan dari Arafah menuju Muzdalifah tetapi tidak turun di Muzdalifah melainkan langsung jalan menuju Mina. Skema ini yang mendapatkan apresiasi dan langsung apresiasinya diberikan oleh Menteri Haji dan Umrah Saudi kepada Menteri Agama RI,” ujarnya.
Meskipun mencapai persentase angka yang tinggi, tetapi Hilman mengatakan hal ini tidak lantas membuat puas diri. Masih banyak hal yang harus dibenahi.
“Tentu kami masih perlu menyiapkan berbagai manfaat untuk perbaikan-perbaikan jadi penyempurnaan konsep murur itu akan kami lakukan dan kita akan sampaikan di lebih awal (kepada jemaah) karena kemarin baru pertama kali dalam sejarah,” jelasnya.
Selain konsep murur, Hilman menyampaikan Ditjen PHU terus memperbaiki seluruh layanan bagi jemaah, termasuk soal transportasi.
“Kemarin ada isu soal transportasi terkait airlines, tentu kita saat ini masih mengusulkan regulasi-regulasi sebagai upaya kita untuk memperkuat sistem ekonomi haji dan umroh. Ini yang terus kita lakukan.” beber Hilman.
Hilman juga berharap, Indonesia bisa memberikan pelayanan haji yang maksimal bagi jemaah.