Riaumag, Jambi – Ekspor bidang pertanian Provinsi Jambi tahun ini tercatat senilai Rp 141,82 miliar dengan tujuan ekspor ke delapan negara di Asia. Hal ini terungkap pada saat Presiden Joko Widodo membuka acara ‘Merdeka Ekspor’ di Jakarta, Sabtu yang dilakukan secara virtual dan disaksikan Gubernur Jambi Al Haris di Pelabuhan Talang Duku.
Pelaksanaan kegiatan merdeka ekspor pertanian 2021 mendapat respon dari Presiden RI, Joko Widodo, sehingga puncak acara ini ditandai dengan pelepasan ekspor dari 17 provinsi di Indonesia, dan Provinsi Jambi ditunjuk sebagai salah satu dari 17 pintu ekspor dalam kegiatan tersebut.
“Mengingat tren pertumbuhan ekspor pertanian Jambi semakin meningkat dan data Iqfast Karantina Pertanian Jambi sejak Januari – Juli 2021 menunjukkan nilai ekspor komoditas pertanian capai Rp 3,48 triliun atau meningkat 55,73 persen dibandingkan periode yang sama dalam 2020 sebesar Rp 2,24 triliun,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Jambi, Turhadi Noerachman.

Data di atas, masih sangat kecil dibandingkan potensi komoditas ekspor yang dimiliki Jambi. Beberapa komoditas unggulan diantaranya turunan sawit (bungkil sawit, palm kernel expeller), kayu manis, kopi saat ini masih diekspor melalui provinsi lain di Indonesia.
Kemudian sarang burung walet, madu dan beberapa komoditas hortikultura seperti nenas asal Jambi masih memerlukan penanganan lebih lanjut untuk dapat diekspor. Keterbatasan sarana dan infrastuktur yang mendukung ekosistem ekspor menjadi tantangan dalam pengembangan ekspor komoditi tersebut.
Badan Karantina Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Jambi juga terus berupaya dan bersinergi dengan seluruh stakeholder di Provinsi Jambi dalam wadah Tim Koordinasi dan Percepatan Ekspor Pengolahan Sumber Daya Alam di Provinsi Jambi yang telah ditetapkan oleh Gubernur Provinsi Jambi.
Pelabuhan Sungai Talang Duku Jambi menjadi salah satu tempat pelaksanaan merdeka ekspor yang dihadiri oleh Gubernur Jambi, Al Haris, beserta Kepala daerah dan jajarannya.
Dalam acara itu Gubernur Jambi melakukan pelepasan komoditas pertanian Jambi ke delapan negara senilai Rp 141,8 miliar. Adapun negara tujuan ekspor kali ini antara lain Jepang, India, Pakistan, Cina, Taiwan, Thailand, Bangladesh, dan Malaysia.
Selain itu, Gubernur Jambi juga meninjau lokasi ekspor dan melihat pameran komoditas pertanian dan peternakan yang di ekspor Provinsi Jambi.
Kegiatan merdeka ekspor ini dilaksanakan berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia atas capaian kinerja peningkatan ekspor yang mampu tumbuh positif di tengah pandemi.
Badan Karantina Pertanian melalui Balai Karantina Jambi melepas ekspor komoditas pertanian dengan jumlah 72.344,95 ton terdiri dari cangkang sawit, karet lempengan, kelapa bulat, kopra, pinang biji, dan sapu lidi.
Selain itu terdapat kayu olahan yang akan diekspor meliputi kayu karet dan kayu kempas sejumlah 368,83 M3. Nilai total komoditas ini mencapai Rp 141,82 miliar.
“Semoga dengan adanya Pelepasan ekspor ini menambah semangat kita bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jambi,” kata Gubernur Jambi, Al Haris.
Trend pertumbuhan ekspor pertanian semakin meningkat. Data IQFAST Karantina Pertanian Jambi, pada periode Januari-Juli 2021 menunjukkan nilai ekspor komoditas pertanian mencapai Rp 3,5 triliun.
BPS Jambi mencatat semester I 2021 ekspor komoditas Jambi naik 62 persen dibandingkan periode yang sama dalam 2020.
“Peningkatan ekspor Jambi dicapai berkat sinergisme antar pemangku kepentingan se-Provinsi Jambi, dan optimistis ekspor Jambi semakin meningkat di tahun mendatang,” kata Turhadi Noerachman.
sumber : metrojambi.com