Riaumag.com , Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, penanganan kemiskinan ekstrem tidak cukup hanya dengan skema bantuan sosial (bansos).
Muhadjir mengibaratkan bansos seperti balsam, obat gosok untuk meredakan nyeri akibat cedera yang tidak akan mengobati penyakit.
Muhadjir menyampaikan itu saat memberikan sambutan dalam acara “Launching Perlindungan Program BPJS Ketenagakerjaan untuk Nelayan Kecil, Guru Mengaji/Sekolah Minggu di Pelabuhan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (28/10/2021).
“(Menangani) kemiskinan ekstrem tidak cukup diberi dengan bansos. Bansos itu kalau untuk tangani kemiskinan ekstrem seperti balsam, jadi obat semua penyakit tetapi sebetulnya tidak menyelesaikan penyakit,” kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Menko PMK Sebut Ada 2.148 Kejadian Bencana Sepanjang 2021
Menurut dia, fungsi bansos serupa dengan balsam. Sebab, bansos tidak benar-benar menyelesaikan masalah utama kemiskinan.
Ia mengatakan, penanganan permasalahan kemiskinan ekstrem harus secara komprehensif dengan banyak pendekatan.
“(Bansos) hanya menyelesaikan rasa sakitnya aja, tetapi penyakitnya tidak selesai,” kata dia.
Lebih lanjut, Menko PMK menyebut Probolinggo, khususnya Kabupaten Probolinggo, sebagai salah satu wilayah yang masuk kategori kemiskinan ekstrem tinggi.
Baca juga: Menko PMK Muhadjir: Kemiskinan Ekstrem Harus Nol pada 2024
Berdasarkan data yang diperolehnya, Muhadjir menyebutkan, jumlah penduduk miskin ekstrem di Provinsi Jawa Timur mencapai 508.571 jiwa.
Secara khusus, sebanyak 114.250 jiwa penduduk miskin ekstrem berada di Kabupaten Probolinggo.
“Tentu saja karena Probolinggo ini kota dan kabupatennya satu tempat yang tidak bisa dipisahkan, maka sebetulnya kemungkinan juga ada miskin ekstrem di Kota Probolinggo yang jumlahnya cukup banyak,” tuturnya.
Muhadjir menekankan, salah satu yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo adalah kemiskinan ekstrem di kalangan nelayan.
Baca juga: Menko PMK: Pendekatan Lingkungan Salah Satu Cara Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem
Adapun Kota Probolinggo memiliki wilayah pesisir yang cukup luas. Oleh karena itu, Muhadjir mengapresiasi inisiasi Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin yang menginisiasi program BPJS Ketenagakerjaan untuk membantu kalangan nelayan.
“Sudah nyambung apa yang sedang kita lakukan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, dengan apa yang menjadi perintah Presiden, dan dengan apa yang diinisiasi Pak Wali Kota Probolinggo,” jelasnya.
Muhadjir mengatakan, bantuan BPJS Ketenagakerjaan untuk kalangan nelayan akan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil yang belum sejahtera.
“Saya sangat senang sekali, menyambut baik sekali inisiatif cerdas Pak Hadi untuk memberikan bantuan BPJS Ketenagakerjaan di kalangan nelayan kecil,” tuturnya.
Dalam kunjungan ini, Menko PMK didampingi Hadi Zainal Abidin, Direktur BPJS Ketenagakerjaan Zainuddin, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ernawati.