Riaumag.com , Jakarta, 30 Juni 2021 – Setelah sukses menggelar webinar Anti Korupsi bagi milenial beberapa waktu lalu, PT Pegadaian (Persero) kembali menggelar kegiatan yang sama bagi Insan Pegadaian, mitra kerja dan perwakilan nasabah Rabu (30/06/2021).
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto mengatakan, bahwa tindakan korupsi tidak hanya merugikan perusahaan maupun keuangan negara. Oleh karena itu seluruh Insan Pegadaian harus menyatakan perang terhadap tindak korupsi.
“Saya berharap siapapun yang menemukan tindak korupsi dan gratifikasi agar melaporkan kepada manajemen melalui berbagai chanel yang tersedia. Salah satunya melalui saluran whistle blowing system. Identitas pelapor akan terlindungi sehingga tidak perlu ragu-ragu,” katanya.
Kepada para mitra kerja dan nasabah Kuswiyoto meyakinkan bahwa Sistem Operasional dan Prosedur (SOP) Pegadaian telah dibuat sedemikian rupa sehingga tindak koruptif seperti apapun pasti akan diketahui.
“Saya memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan budaya bersih. Beberapa proyek yang saya lihat terdapat indikasi korupsi, tidak segan-segan saya hentikan. Saya juga sangat tegas jika ditemukan karyawan yang terbukti melakukan tindakan koruptif. Oleh karena itu saya berharap seluruh mitra kerja dan nasabah ikut berperan aktif dalam membangun budaya anti korupsi dan anti gratifikasi di Pegadaian”.
Sementara itu Direktur Gratifikasi dan Pelayanan Publik, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Syarief Hidayat yang bertindak sebagai narasumber dalam webinar bertema “Penguatan Komitmen Pemangku Kepentingan dalam Mewujudkan Budaya Anti Korupsi dan Anti Gratifikasi”tersebut, menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah pencegahan tindak pidana korupsi dan gratifikasi yang dilakukan di Pegadaian.
Syarief juga mengapresiasi kepada Pegadaian yang telah memperoleh Sertifikasi ISO 37001-2016 atas semua proses bisnis yang berlaku di Pegadaian. Ia berharap agar terdapat ahli pembangun integritas untuk mengawal implementasi ISO 37001-2016.
“Saya mengusulkan agar tiap-tiap unit kerja melakukan pemetaan titik-titik yang dinilai rawan terhadap potensi terjadinya tindak pidana korupsi. Di sisi lain manajemen agar terus memperkuat komitmen sekaligus menjadi teladan bagi seluruh Insan Pegadaian. Hal-hal tersebut akan semakin kuat jika diikuti dengan penegakan aturan secara adil dan transparan. Jika dilakukan, saya yakin Pegadaian akan terus menjadi salah satu BUMN yang bersih dan bebas dari korupsi,” pungkasnya [rls]