suasana pengajian di Masjid Omar Wollongong Australia sebelum lockdown diberlakukan. Selama lockdown, tidak ada aktivitas sama sekali | foto : istimewa
Riaumag.com , Australia–Kabar gembira bagi umat Islam yang berada di Negara Bagian New South Wales Australia, mulai (Senin, 11 Oktober 2021) seluruh masjid akan dibuka dan diperkenankan melaksanakan salat berjamaah. Dimana sudah hampir empat bulan, seluruh masjid di negara bagian ini ditutup, tidak ada aktivitas ibadah sama sekali. Hal ini terkait dengan kebijakan pemerintah setempat yang menutup seluruh tempat-tempat yang tidak essensial untuk mengurangi resiko penyebaran virus-19.
Perlu diketahui bahwa sejak pertengahan bulan Juli 2021 yang lalu, penyebaran virus di Kota Sydney dan sekitarnya cukup parah. Dalam laporan harian departemen kesehatan, saat itu setiap hari ditemukan warga yang positif dipusaran angka seratus hingga dua ratus orang. Kemudian selama beberapa bulan meningkat melebihi angka seribu kasus setiap hari. Itulah sebabnya pembatasan yang sangat ketat dilakukan oleh pemerintah, dengan cara mengurangi aktivitas perekonomian dan mobilitas penduduk secara ketat.
Di antaranya adalah larangan bepergian melebihi lima kilometer, sama sekali tidak boleh menerima tamu di rumah, pemakaian masker di ruang tertutup, termasuk penutupan tempat-tempat yang dipandang tidak sangat penting. Misalnya bioskop, restoran, kelab malam, casino dan ruang senam. Di sini, termasuk tempat yang tidak penting adalah rumah ibadah. Bukan hanya masjid. Gereja, vihara, kuil dan rumah ibadah lainnya, pun tidak boleh mengadakan aktivitas sama sekali. Jadi kami warga Muslim termasuk diaspora Indonesia yang ada di sini, sudah lebih tiga bulan tidak melaksanakan salat Jumat.
Seiring dengan semakin berkurangnya warga yang positif dan semakin banyaknya warga yang sudah divaksin, per hari Senin, 11 Oktober 2021, maka Pemerintah NSW mulai melonggarkan pembatasan. Data kementerian kesehatan hari ini, jumlah kasus baru adalah 477 orang dengan jumlah kasus yang masih positif dan sedang mendapatkan penanganan secara intensif. Sementara jumlah keseluruhan warga yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 90 % dan yang sudah mengikuti vaksis dosis kedua sebanyak 72 %. Menurut informasi, jika jumlah yang sudah ikut vaksin dosis kedua mencapai 80 %, maka keadaan akan lebih longgar lagi. Dan boleh jadi sudah dianggap lebih normal.
Jadi mulai besok, aktivitas ekonomi akan semakin diperlonggar. Bar, bioskop dan lain-lain mulai esok akan dibuka. Restoran dan cafe yang selama ini hanya menerima pembelian saja, tidak diperkenankan makan di tempat. Mulai besok sudah mulai lebih leluasa. Pun sudah boleh bertamu dengan jumlah maksimal 10 orang di dalam ruangan dan 30 orang di luar ruangan. Acara pernikahan yang selama ini dilarang, akan dibolehkan dengan jumlah maksimal 100 orang tamu, demikian pula untuk kegiatan pemakaman. Sedangkan untuk anak-anak sekolah, akan diadakan pembelajaran tatap muka secara bertahap.
Meskipun demikian, pemberlakuan protokol kesehatan akan tetap dilaksanakan. Dimana sudah ditetapkan jarak yang dianjurkan setiap orang adalah sekitar dua meter dan memakai masker. Pembebasan ini hanya berlaku kepada orang dewasa yang sudah dua kali divaksin. Sementara khusus bagi orang dewasa yang sama sekali belum pernah divaksin dan mereka yang baru satu kali vaksin, pemberlakukan ketetentuan protokol kesehatan masih ketat. Kepada mereka masih dikenakan peraturan yang lama.
Dengan demikian, saya sendiri untuk besok belum boleh ke masjid. Karena saya baru satu kali vaksin pfizer beberapa hari lalu. Sedangkan jadwal vaksin kedua, masih akan menunggu hingga akhir bulan ini. Sementara sebagian besar teman-teman warga Muslim Indonesia lainnya, pada umumnya sudah dua kali ikut vaksin. Memang jadwal vaksin di sini cukup lama, bahkan saya sudah mendaftar bulan lalu. Tetapi di Kota Wollongong sekarang jadwal vaksin semakin banyak, bahkan bisa tidak perlu mendaftar. Datang langsung ke tempat-tempat yang disediakan boleh ikut vaksin secara gratis.
Memang bagi kita agak terasa janggal saja. Ketika orang lain akan dengan hati senang akan bisa salat berjamaah di masjid bersama dengan umat Islam lainnya, sedangkan saya belum bisa. Masih menunggu jadwal vaksin kedua. Tapi hal itu harus diterima dengan sabar dan istiqamah. Mengutamakan keselamatan bersama pun adalah suatu hal yang baik. Dalam konteks ini, peraturan pemerintah dalam hal kesehatan harus diikuti. ***
Wollongong, 10.10.21
Haidir Fitra Siagian
Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah NSW Australia/Dosen UIN Alauddin Makassar
(riaumag.com)