RIAUMAG.COM , Washington, D.C., 1 Oktober 2025 — Pemerintahan Amerika Serikat resmi mengalami shutdown setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran hingga batas waktu pada dini hari, Selasa (1/10). Kebuntuan ini terjadi akibat perbedaan tajam antara Partai Republik yang dipimpin mantan Presiden Donald Trump dan Partai Demokrat dalam isu pendanaan kesehatan.
Masalah utama terletak pada rencana pemotongan subsidi asuransi dan pengurangan dana Medicaid yang diajukan Partai Republik. Partai Demokrat menolak kebijakan tersebut karena dinilai akan merugikan masyarakat berpenghasilan rendah yang bergantung pada bantuan kesehatan dari pemerintah.
Dua rancangan undang-undang pendanaan gagal mendapatkan suara mayoritas di Kongres, meski upaya kompromi telah dilakukan di Gedung Putih. Akibatnya, pemerintah federal kehabisan dana operasional dan terpaksa menutup sebagian besar lembaga pemerintahan.
Dampaknya langsung dirasakan oleh jutaan pegawai federal. Banyak yang tetap harus bekerja tanpa menerima gaji, termasuk anggota militer dan Garda Nasional. Program bantuan pangan serta layanan sosial untuk ibu dan anak juga terancam berhenti sementara.
Ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan terpukul cukup parah. Para analis memperkirakan setiap pekan shutdown dapat menghilangkan miliaran dolar dari perekonomian nasional. Selain itu, risiko pemutusan hubungan kerja massal juga meningkat, yang berpotensi memperburuk kondisi keluarga kelas pekerja.
Kondisi ini kembali menyoroti rapuhnya sistem politik Amerika Serikat yang kerap terjebak dalam pertikaian partisan. Meski negara tersebut dikenal sebagai kekuatan ekonomi terbesar dunia, kebuntuan politik membuat pemerintahnya “mati mesin”, sementara rakyat biasa menjadi korban utama dari tarik-menarik kepentingan di level elit.
(DFD1IA/RIAUMAG.COM)
































