Riaumag.com –Indonesia menerima tiga tahap kedatangan vaksin dengan jumlah total sekitar 6,5 juta vaksin, pada Jumat (29/10). Dengan penguatan stok vaksin di Indonesia ini, pemerintah berharap masyarakat dapat segera melakukan vaksinasi untuk mengantisipasi gel ombang ke-3 COVID-19.© Disediakan oleh Kumparan Vaksin Sinovac sebanyak 4 juta dosis tiba di Indonesia pada Jumat (29/10). Foto: Amiriyandi/InfoPublik/Kominfo
Juru Bicara Vaksinasi C OVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, tiga tahap vaksin yang datang tiba pada hari ini adalah vaksin tahap 105 berupa Pfizer sebanyak 1.263.600 dosis, tahap 106 berupa vaksin AstraZeneca sebanyak 1.336.200 dosis, dan tahap 107 berupa vaksin Sinovac sebanyak 4.000.000 dosis. Seluruh vaksin ini didatangkan dalam bentuk vaksin jadi melalui skema pembelian langsung.
“Dengan kedatangan vaksin hari ini, maka jumlah total vaksin yang telah hadir di Indonesia baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku adalah 312.335.760 dosis,” ungkap dr. Siti Nadia, Jumat (29/10).© Disediakan oleh Kumparan Pfizer sebanyak 1.263.600 dosis tiba di Indonesia pada Jumat (29/10). Foto: Djanes/InfoPublik/Kominfo
Guna percepatan vaksinasi di daerah, ia mengatakan, vaksin tahap 105 akan segera didistribusikan ke berbagai wilayah. Vaksin Pfizer yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta – Jakarta, Banten, itu akan dikirimkan ke empat lokasi serah terima, yaitu Dinkes Banten, Dinkes Bengkulu, Dinkes Nusa Tenggara Barat, dan Dinkes Lampung.
Sementara vaksin tahap 105 yang mendarat di Bandara Ahmad Yani, Semarang, akan disalurkan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah, serta yang tiba di Bandara Juanda – Surabaya segera dikirimkan ke Dinkes Provinsi Jawa Timur.
“Pasokan vaksin COVID-19 terus berdatangan seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah. Vaksin sudah tersedia, jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda vaksinasi. Hal ini juga menjadi langkah antisipasi kita menghadapi gelombang ketiga COVID -19, meski tentu saja kita berharap tidak terjadi di Indonesia,” papar dr. Siti Nadia.© Disediakan oleh Kumparan Jubir vaksinasi perwakilan Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
Dengan menerima vaksinasi, masyarakat akan mendapatkan perlindungan lebih sehingga bisa lebih terhindar dari risiko sakit berat dan akibat buruk lainnya apabila terjangkit COVID-19.
“Kita berharap herd immunity atau kekebalan komunal segera terbangun, karena itu pemerintah menargetkan 208 juta penduduk untuk segera mendapatkan vaksinasi,” tegas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes tersebut.
Saat ini, pemerintah terus mengupayakan peningkatan vaksinasi bagi kelompok umur remaja dan lansia. Sejumlah upaya dilakukan, mulai dari memberikan sejumlah kemudahan dan strategi jemput bola bagi lansia, hingga meningkatkan edukasi dan sosialisasi, khususnya bagi lansia.
Dokter Siti Nadia menjelaskan, berdasarkan riset, salah satu penyebab lambatnya capaian vaksinasi lansia adalah masih banyaknya warga yang belum mendapatkan informasi yang tepat dan banyak menerima disinformasi. Hal ini membuat banyak warga yang belum yakin terhadap fungsi dan manfaat vaksinasi.
“Karena itu, edukasi dan sosialisasi terus kita gencarkan. Peran aktif pihak keluarga dan masyarakat sekitar sangat diharapkan dalam bantu mendorong pelaksanaan vaksinasi lansia ini,” ujarnya.
Bersamaan dengan itu, pemerintah kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, karena pandemi belum berakhir.
“Komitmen, upaya, dan kerja sama kita semua merupakan kunci untuk menangani pandemi ini hingga tuntas. Ayo segera vaksinasi dan tetap jaga protokol kesehatan,” pungkas dr. Siti Nadia.