Pekanbaru, 20 Juli 2021
Oleh: Dian Oka Putra,S.HI,M.Sy ; Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bukitraya
Riaumag.com , Pekanbaru
Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan makna dari surah Al-Baqarah Ayat 185 adalah mengapa bulan Ramadhan menjadi bulan yang paling mulia diantara bulan lain adalah karena Allah menurunkan Al-Qur’an pada bulan tersebut karena memiliki dua hal: Pertama, Al-Qur’an diturunkan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala ke lauh al-mahfuzh secara keseluruhan di salah satu malam di bulan Ramadhan yaitu tepatnya pada malam lailatul qadr sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam qadr (kemuliaan) ( QS-Al-Qadr 1). Kedua, al-Qur’an mulai diturunkan secara berangsur-angsur juga di bulan Ramadhan. Makna kedua inilah yang diperingati oleh umat islam sebagai malam nuzul al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan.
Ketika nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam didatangi jibril di Gua Hira dan tak lain untuk memberikan mukjizat yang sangat besar bagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan untuk ummat yakni wahyu pertaman dalam Al-Quran dengan disampaikannya Surat Al-Alaq 1-5. Dalam kesendirian Rasulullah ber uzlah dan bertahannuts. Makna uzlah sendiri adalah menyendiri dan bertahannuts adalah berkontemplasi atau mengasingkan diri dari keramaian.Uzlah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW sebelum resmi diangkat menjadi Nabi ini berangkat atas keprihatinan beliau akan kondisi masyarakat Jahiliyah yang semakin jauh dari kebenaran-kebenaran aqidah, syariah hingga etika dan moral.
Di masa muda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam cukup menjauhi kegiatan-kegiatan masyarakat yang sarat akan kesyirikan dan kebobrokan moral saja seperti judi, pesta mabuk-mabukan, dan ritual-ritual keagamaan saja. Tentu tujuannya agar terhindar dari keburukan-keburukannya.Hal ini identik dengam social distancing yang diupayakan pemerintah untuk menghindari penyebaran pandemi pada awal maret lalu tepatnya saat pandemi mulai masuk ke Indonesia. Namun karena makin tidak terhindarkan, akhirnya pemerintah mengeluarkan instruksi untuk melakukan physical distancing. Demikian pula Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, karena kondisi masyarakat jahiliyah semakin parah maka beliau pun memilih untuk melakukan ‘uzlah, menyendiri dalam rangka menghindari keburukan-keburukan yang terjadi di Masyarakat jahiliyah arab pada waktu itu, Allah jaga beliau dari pergaulan yang dapat merusak akhlak dan tubuhnya, ini merupakanphysical distancing telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan melakukan ‘uzlah ini.
Menghindari keburukan yang terjadi di luar bukan karena tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat bahkan anti sosial, Islam menganjurkan untuk menjaga silaturahmi antar sesama masyarakat bahkan beliau tetap berhubungan baik dengan keluarga. Hanya saja tujuan ‘uzlah beliau adalah untuk menghindari keburukan-keburukan yang bersifat non-fisik sedangkan physical distancing yang kita lakukan untuk menghindari penyakit yang gejalanya seringkali tampak secara fisik. Lebih lanjut, ternyata saat melakukan physical distancing Rasulullah disibukkan dengan beribadah kepada Allah dan memikirkan realitas-realitas sosial agar beliau bisa mengambil tindakan untuk memperbaiki keadaan masyarakat. Dengan petunjuk wahyu lah kemudian Nabi dibekali untuk melakukan hal itu. Bukan hanya untuk orang Makkah atau orang Arab. Pada akhirnya wahyu berupa al-Qur’an itu menjadi petunjuk manusia di berbagai tempat dan akan terus berlaku hingga akhir zaman kelak. Demikian lah mestinya umat islam menghadapi pandemi ini. Mengikuti seruan pemerintah untuk melakukan physical distancing, tetap di rumah saja namun melakukan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat baik buat diri sendiri maupun untuk orang lain.
Al-Qur’an dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Banyak penelitian yang membuktikan akan kebenaran Al-Quran sebagai obat dari segala penyakit baik itu penyakit tersurat maupun tersurat, jelas ini yang menjadi alasan kita untuk tetap menjadikan Al-Quran sebagai tujuan kita untuk hidup sehat salah satunya adalah penelitian dari Doktor Ahmad Al-Qodli seorang ahli jantung dan direktur lembaga pendidikan dan penelitian kedokteran Islam di Amerika mengatakan bahwa mendengarkan atau membaca al-Qur’an dapat menimbulkan ketenangan jiwa yang menyebabkan meningkatnya daya imunitas tubuh dalam melawan serangan berbagai macam penyakit. Pernyataan ini didasarkan pada sebuah riset lapangan yang dilakukannya pada 210 pasien selama 48 kali pengobatan yang diiringi dengan membaca atau mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an. Riset tersebut menunjukkan, 77% dari sampel yang diambil secara acak yang terdiri dari muslim dan non-muslim menunjukkan adanya gejala pengenduran syaraf yang tegang dan mendatangkan ketenangan jiwa.
Selanjutnya gejala tadi direkam dengan alat pendeteksi elektronik yang dilengkapi dengan komputer untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam tubuh pasien selama pengobatan. Al-Qodli menyatakan bahwa cara tersebut dapat mengaktifkan dan meningkatkan daya kekebalan tubuh dan mempengaruhi proses kesembuhan pasien.
Jadi jelas bahwa Al-Quran adalah sumber untuk kekebalan tubuh kita sebagaimana yag difirmankan olah Allah Subhanahu Wa Ta’ala : “Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar(obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra : 82). Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjelaskan dalam sebuah sabdanya:“Dan tiadalah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) membaca kitabullah (Al-Quran) dan mempelajarinya kecuali akan dikelilingi malaikat, dianugrahi ketenangan, diliputi rahmat dan disebut-sebut Allah di hadapan makhluk yang dekat kepadanya.” (HR. Muslim).
Waktu ini adalah yang sangat tepat untuk menguatkan imun kita karena jelas puasa yang kita lakukan akan membuat kita sehat jasmani dan rohaniditambah jika puasa yang kita lakukan di barengi dengan membaca Al-Quran dan mentadabburi maka pasti kuantitas dan kualitas ibadah kita akan semakin maksimal, tidak hanya ruhiyah kita saja yang akan terisi sempurna namun juga jasad kita akan mengalami upgrading baik itu fisik dan psikis, keyakinan kita bahwa Al-Quran adalah sumber segala kekuatan bisa berdampak kepada ketenangan jiwa dan tubuh kita tidak akan gampang sakit apalagi disaat-saat pandemi seperti sekarang ini.
Al-Quran Memperkuat Keimanan Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Al-Qur’an sebagai wahyu yang relevan diterapkan di berbagai ruang dan waktu perlu juga mendapat perhatian khusus saat Ramadhan di tengah pandemi ini. Bukan hanya karena semakin banyak waktu yang bisa digunakan bersama al-Qur’an tetapi juga agar mendapat petunjuk, ketenangan dan perlindungan dari Allah SWT.saat ini bangsa Indonesia tengah dihadapkan pada ujian wabah COVID-19. Sehingga, kebersamaan dan ketaatan atas komitmen bersama yang diajarkan Alquran adalah modal dan solusi bagi permasalahan bangsa termasuk dalam mengatasi pandemi ini. Al-Quran mengajarkan bahwa Allah tidak akan memberi cobaan yang umat tidak kuat memikulnya sebagaimana firman Allah SWT : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 286).
Alquran sebagai kitab suci umat Islam memiliki arti penting bagi umat Islam. “Alquran adalah pedoman hidup umat Islam. Dan alqur’an juga sebagai sumber iman kita karena Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, sebagai seorang yang memiliki iman, Allah adalah satu-satunya tujuan kita dengan mentadabburi Al-Quran memahami secara jelas dan terperinci, PSBB kali ini merupakan momentum yang tepat karena kita memiliki keluangan waktu yang banyak untuk berinteraksi terhadap Al-Qur’an, ajak keluarga kecil kita untuk memahami Al-Quran secara jelas saling menguatkan Tajwid dan Makharijul huruf, maka Insya Allah dengan mengamalkan Al-Quran Keimanan kita akan bertambah dan kulitas ibadah kita akan semakin naik dan kita akan mendapatkan derajat Taqwa disisi Allah SWT. Aaamiiiin
editor/sumber : pcmpekanbarukota.or.id