Riaumag.com , Turki –Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Direktur Islamic Development Bank (IDB) Saleh Jelassi di Turki. Pertemuan itu membahas sejumlah agenda, salah satunya dukungan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Basuki pada kesempatan itu, menjelaskan secara detail terkait skema Public Private Partnership (PPP) atau KPBU yang telah berjalan dalam berbagai proyek infrastruktur di Indonesia. Sejumlah proyek pun dijabarkan terbuka untuk pendanaan skema tersebut.
“Kami di Indonesia sudah familiar dengan skema KPBU, selain itu kami juga membutuhkan dukungan untuk pembangunan, antara lain melengkapi beberapa ruas utama pada Jalan Tol Trans Sumatera dengan skema KPBU,” kata Menteri Basuki di Turki, dikutip Jumat, 5 November 2021.
Baca juga: Penampakan Aset PT Timor Milik Tommy Soeharto yang Disita Satgas BLBI
Selain skema pembiayaan KPBU, keduanya juga membahas mengenai proyek pengolahan limbah untuk energi (waste to energy). Serta peningkatan kapasitas SDM melalui pertukaran pengalaman.
Merespons hal tersebut, saleh mengungkapkan dukungannya terhadap semua pelaksanaan proyek infrastruktur dengan skema KPBU. Dia pun menyampaikan akan segera bertugas di Jakarta, Indonesia dalam waktu dekat.
“IDB saat ini berfokus di sektor kesehatan. Khusus di Kementerian PUPR, IDB telah mendukung proyek peningkatan kualitas kawasan kumuh (slum upgrading) di Ditjen Cipta Karya. Kami akan tindaklanjuti hasil pertemuan siang ini di Jakarta,” sebut beliau
Sebagai informasi, kunjungan Basuki ke Turki dilakukan setelah dia menghadiri Conference of the Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia.
Kunjungan kerja ini sebagai tindak lanjut dari kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beberapa waktu lalu dan menyiapkan kerangka kerja sama yang akan diusulkan menjadi salah satu topik pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada awal Februari 2022.
Di Turki, Basuki akan menghadiri sejumlah pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan. Guna menindaklanjuti komitmen kerja sama di bidang infrastruktur, dan sejumlah potensi lainnya.
