Riaumag.com , Jakarta —Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus memperketat kewaspadaan terhadap COVID-19. Jokowi memerintahkan kepala daerah di Jatim waspada meski ketersediaan tempat tidur (BOR) di rumah sakit mulai menurun.
“Saya minta, tetap minta semuanya hati-hati. Waspada mengenai yang namanya COVID-19 ini. Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak,” kata Jokowi dalam video yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 20 Agustus 2021.
Kepala Negara juga menginstruksikan seluruh pemangku kepentingan membantu penanganan COVID-19. Penanganan COVID-19 di Jatim mesti dilakukan seluruh orang yang mempunyai pengaruh.
Jokowi juga menginstruksikan aparat keamanan membantu penanganan COVID-19. Mereka diminta bersinergi terkait warga yang isolasi mandiri di rumah.
“Kurangi yang isoman (isolasi mandiri), ditarik ke isolasi yang terpusat. Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran (covid-19),” ujar Jokowi.
Vaksinasi juga mesti dikebut. Hal itu agar kekebalan komunal cepat terbentuk.
Jokowi menjamin vaksin cukup untuk warga Jatim. Indonesia akan kedatangan sedikitnya 72 juta dosis vaksin pada Agustus 2021 dan 70 juta dosis vaksin pada September 2021.
“Yang biasanya itu sebulan hanya delapan juta (dosis vaksin), 10 juta (dosis vaksin), selama tujuh bulan kita hanya dapat 68 juta (dosis vaksin). Berarti per bulan kira-kira hanya 10 juta (dosis vaksin). Ini 72 (juta dosis vaksin), 70 juta (dosis vaksin), sehingga cepat habiskan,” tutur Jokowi.
Kepala daerah juga diminta menurunkan angka kematian akibat paparan covid-19. Angka kematian akibat paparan covid-19 di Jatim mencapai 7,1 persen.
Kepala Negara menyebut penyebab angka kematian di Jatim tinggi karena pasien isolasi mandiri tidak segera dibawa ke isoter. Selain itu, banyak pasien covid-19 bergejala terlambat ditangani.
“Saturasinya sudah turun baru dibawa ke rumah sakit, terlambat, yang banyak di situ. Yang kedua komorbidnya. Dua ini menurut saya (penyebab) kenapa (angka kematian) tinggi. Sehingga, sekali lagi, isolasi terpusat itu betul-betul menjadi kunci, baik untuk penyebaran, juga untuk menekan angka kematian. Di saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah berat,” tutur Jokowi.
Masalah itu diminta diselesaikan bersama. Pemerintah dan aparat penegak hukum diminta membenahi masalah itu dengan cepat.
“Jangan sampai kita enggak tahu posisinya, kemudian virusnya masuk, baru kita grobyakan. Ini jangan sampai terjadi,” tegas Jokowi.
sumber : medcom.id