Demokrat Kecewa Koalisi Anies Baswedan
Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, tampil bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara ‘Ngobrol Bareng Anak Muda’ di Roemah Kentang, Kota Bandung, Sabtu (5/8/2023).
RIAUMAG.COM ————Pihak Partai Demokrat di Sukabumi memutuskan menurunkan baliho-baliho Anies Baswedan yang sebelumnya mereka pasang di sejumlah titik di Kabupaten Sukabumi.
Langkah itu dilakukan setelah Anies Baswedan yang lebih memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk menjadi bakal cawapresnya.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi, Iman Adinugraha, menegaskan, Demokrat Kabupaten Sukabumi akan mengikuti keputusan pusat, sehingga di daerah ia juga akan menurunkan baliho yang memuat gambar Anies Baswedan.
“Kalau pusat sudah men-take down baliho Anies, kami ikuti semua,” kata Iman kepada Tribun via telepon, Kamis (31/8/2023).
Iman juga mengaku heran dengan keputusan sepihak yang diambil Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang lebih memilih menduetkan Anies dengan Muhaimin ketimbang dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Padahal, kata Iman, sebelumnya Anies Baswedan telah bersurat dengan Demokrat agar AHY menjadi bakal cawapresnya.
Baca juga: Kata Pengamat soal Bersatunya Anies dan Cak Imin, Buntut Ketidaknyamanan Kehadiran PAN dan Golkar
“Ya, makanya, kok aneh gitu. Kalau koalisi kan diputuskan bareng-bareng. Kan sudah ada press release itu. Detail kan, Anies sudah bikin surat ke kita meminta AHY sebagai bakal cawapresnya, baru lima hari yang lalu. Tapi tiba-tiba hari ini memutuskan Cak Imin. Itu kan itu luar biasa. Tidak ada konfirmasi apa-apa,” kata Iman
“Saya enggak ngerti Surya Paloh itu bagaimana maunya,” ujarnya.
Melalui akun Instagram @jansensitindaon, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan kerja sama politik Demokrat dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah berakhir.
Mereka juga ikhlas dan mengucapkan selamat kepada Anies.
“Jika kerjasama ini akhirnya berakhir, kami ucapkan selamat berjuang mas Anies,” tulis Jansen.
Jansen juga menyinggung sikap Demokrat yang selama nyaris satu tahun ke belakang konsisten berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Demokrat juga menolak setiap godaan yang datang, dan tetap bertahan dalam koalisi bersama PKS dan Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan.
“Semampu kami, hampir 1 tahun ini, kami sudah berusaha membuat koalisi perubahan ini bertahan. Termasuk banyak godaan datang kami tolak,” tulis dia.
Baca juga: Demokrat Kecewa dengan Sikap Surya Paloh Dalam Tentukan Pendamping Anies, Tuding Berkhianat
Tunggu Pernyataan
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri mengatakan, pihaknya masih menunggu pernyataan resmi bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan. Ia mengaku telah mendapatkan informasi bahwa Anies bakal segera memberikan pernyataan.
“Saya dengar begitu, tapi masalah di mananya, kapannya belum jelas juga,” katanya.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengaku akan menjelaskan sikap mereka menanggapi hal ini.
“Akan ada penjelasan detail tapi di DPP, bukan di sini (Bentara Budaya Jakarta),” kata Mardani ditemui di BBJ, Palmerah, Jakarta sebelum mengikuti acara “Doa Bersama Pemilu Damai Tahun 2024”, Kamis (31/8).
Saat ditanya bagaimana respons PKS melihat Partai Demokrat yang kecewa atas wacana duet Anies-Muhaimin, lagi-lagi Mardani tak menjelaskan sikapnya.
“Husnudzon dulu saja. Masih tahap awal,” kata Mardani.