RIAUMAG.COM , JAKARTA——- Sebentar lagi, umat Islam melaksanakan hari raya kedua, yaitu Idul Adha 2023. Hari raya Idul Adha ditetapkan setiap tanggal 10 Dzulhijjah menurut penanggalan kalender Hijriyah atau kalender Islam. Namun, pelaksanaan hari raya Idul Adha terkadang hilalnya berbeda-beda, seperti Muhammadiyah (MU) dan Nahdlatul Ulama (NU). Pasti Anda juga bertanya-tanya, kapan jadwal libur Idul Adha 2023 yang sudah resmi?
Kapan Saja Hari Pasti Libur Idul Adha 2023?
Seperti sudah banyak diketahui bahwa tiga menteri RI melalui SKB Nomor 327/1/1 Tahun 2023 telah mengatur tanggal merah untuk hari libur nasional sepanjang tahun. Menurut surat ini, libur hari raya Idul Adha 2023 akan dilaksanakan serempak pada Kamis, 29 Juni 2023. Sayangnya, surat tersebut tidak mengatur cuti bersama hari raya ini.
Merujuk pada sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) pada Ahad (18/6/2023), bulan haji bertepatan pada 1 Dzulhijjah 1444 Hijriyah atau Selasa, 20 Juni 2023. Dengan demikian, hari raya Idul Adha 1444 H tepat pada Kamis, 29 Juni 2023.
Perbedaan mengenai tanggal ini memiliki perbedaan dengan pihak Muhammadiyah sehingga diajukan libur Idul Adha selama 2 hari, yaitu pada tanggal 28 – 30 Juni 2023. Usulan ini pun sudah mendapat respon positif dari Presiden Jokowi meskipun belum ada pengumuman resmi.
Kemenag RI melalui Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi juga mengumumkan kemajuan proses usulan soal libur Idul Adha 2 hari ini. Hingga kemarin, Minggu (18/6/2023) dan Senin, (19/6/2023) usulan ini masih dikaji lebih lanjut.
Untuk itu, keputusan yang bukan menjadi wewenang Menag RI ini akan dibawa pada rapat Bimas (Bimbingan Masyarakat), Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.
Keutamaan Idul Adha 2023
Berbicara lebih lanjut mengenai Idul Adha 2023, apakah Anda sudah mengetahui keutamaan hari raya ini? Mengapa begitu penting hingga hari libur Idul Adha menjadi perbincangan hangat dan cukup rumit untuk diputuskan?
Pertama, menurut syariat Islam, hukum ibadah kurban adalah wajib bagi yang mampu atau sunnah kafiyah. Jika sunnah kafiyah kurban Idul Adha ini sudah dilaksanakan oleh salah satu anggota keluarga Anda saja, maka kewajiban berkurban bagi anggota keluarga yang lain sudah dianggap tuntas.
1. Penghapus Dosa Selama Setahun
Sebelum hari raya Idul Fitri, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan puasa Ramadan sebulan penuh. Sementara itu, sebelum hari raya Idul Adha, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan puasa Arafah. Berbagai riwayat hadis sahih menyatakan bahwa puasa Arafah yang Anda laksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah akan menjadi sebuah kendaraan yang menghapus dosa selama setahun. Hal ini ditambah dengan salat Idul Adha yang juga Anda ikuti.
2. Meningkatkan Ketakwaan
Berkurban pada hari raya Idul Adha bermakna sebuah pengorbanan seperti yang sudah dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS terhadap anaknya, Nabi Ismail AS.
Hikmah dari kisah tersebut menitikberatkan bagaimana Anda harus mengorbankan segalanya mulai dari jiwa, harta, dan keluarga yang semata-mata hanya untuk melaksanakan perintah Allah SWT.
Keutamaan berkurban Idul Adha juga sufah diatur dalam QS Al-Maidah ayat 27, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa.”
3. Melipatgandakan Amal Ibadah
Bulan haji atau Dzulhijjah juga termasuk salah satu bulan suci yang telah dimuliakan Allah SWT. Di mana hari khusus, yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah salat hari raya Idul Adha dilaksanakan. Lalu, semua amal ibadah Anda yang baik maupun buruk akan dilipatgandakan. Perhatikan saat para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berikut ini.
“Apakah kurban-kurban ini?”
Beliau Rasulullah, menjawab: “Sunnah bapak kamu sekalian, Ibrahim AS.
Sahabat bertanya: “Pahala apa yang kami dapatkan darinya?”
Rasulullah menjawab: “Setiap tetes darah satu kebaikan”.
4. Mengagungkan Hari Tasyrik
Hari Tasyrik datang setelah Idul Adha. Tepatnya pada tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah. Pada hari tersebut jamaah haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah. Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah SAW bersabda yang menyinggung hari Tasyrik ini. “Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Idul Adha), kemudian hari al-qarr.” HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani.