Presiden Jokowi saat meresmikan pembukaan Rakernas GAMKI 2023 di Lapangan Benteng, Kota Medan, pada Sabtu (19/8/2023). Foto: Tri Vosa/kumparan
RIAUMAG.COM ——–Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sudah lebih dari 400 tahun Indonesia mengekspor bahan mentah.
Namun, dengan kurun waktu yang lama itu juga, Indonesia hanya menerima uang dalam jumlah sedikit.
Untuk itu, kata Jokowi, pemerintah sejak 2020 berupaya untuk mulai menyetop ekspor bahan mentah dan menggalakkan hilirisasi.
“Sudah lebih dari 400 tahun kita ini selalu ekspor bahan mentah, sejak VOC. Kirim bahan mentah, kirim bahan mentah, yang kita dapat dapat uang tapi sangat kecil sekali,” kata Jokowi saat Rakernas GAMKI ke-23 di Lapangan Benteng, Kota Medan, Sabtu (19/08/2023).
“Saya berikan contoh saja nikel. Ini sering saya sampaikan, waktu ekspor bahan mentah ini sebelum tahun 2020. Waktu ekspor bahan mentah, setahun kita hanya dapat kira-kira USD 2,1 billion, artinya kurang lebih hanya Rp 32 triliun. Begitu dihilirisasi menjadi USD 33,8 billion atau sekitar Rp 510 triliun,” tambahnya.
Jokowi mengatakan dengan adanya hilirisasi, negara mendapatkan pemasukan tambahan berupa royalti dan pajak.
Beliau memastikan akan terus berupaya memaksimalkan hilirisasi dan menghentikan ekspor, seperti bauksit, tembaga, timah, tembaga, rumput laut mentah, hingga ikan mentah.
“Jangan lupa waktu ekspor bahan mentah kita itu memungut royalti, pajak, penerimaan negara bukan pajak, pajak perusahaan, pajak karyawan,” tutur Jokowi.