RIAUMAG.COM——- – Kabar gembira! untuk provinsi Riau ada 4 desa di Kampar yang akan dilewati proyek ruas jalan tol Pekanbaru Rengat di Kabupaten Kampar itu berada di Kecamatan Tapung dan Tambang bakal menjadi sultan mendadak.
diketahui, Pemprov Riau sudah selesai dalam penetapan lokasi (Penlok) rencana pembangunan ruas jalan tol Pekanbaru Rengat seksi Junctions Pekanbaru – Interchange Siak, di Kabupaten Kampar.
Menanggapi jalan tol Pekanbaru Rengat tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto mengatakan, lokasi rencana pembangunan jalan tol Pekanbaru Rengat yang terletak di Kabupaten Kampar itu berada di Kecamatan Tapung dan Tambang. Lokasi lahannya tersebar di empat desa, seluas 234,994 hektar.
“Untuk penetapan lokasi pembangunan ruas Tol Pekanbaru Rengat di Kabupaten Kampar, sudah kami umumkan. Lokasi dan luas tanahnya tersebar di empat desa di Kecamatan Tapung dan Tambang,” kata SF Hariyanto.
Beliau menjelaskan, ruas jalan tol tersebut di lokasi Kecamatan Tapung berada di Desa Karya Indah seluas 100,170 hektare.
Kemudian di Kecamatan Tambang di Desa Rimbo Panjang seluas 59,531 hektar, Desa Tarai Bangun seluas 31,350 hektare dan Desa Kuala seluas 43,933 hektare.
Setelah penetapan lokasi, lanjut SF Hariyanto, maka akan dilakukan proses pengadaan tanah pembangunan jalan tol tersebut. Tahapan proses pengadaan tanah ini diperkirakan selama 28 pekan.
“Untuk perkiraan pembangunan jalan tol ini akan selesai selama 30 bulan (2 tahun dan 6 bulan). Terhitung sejak proses pengadaan tanah selesai,” terangnya.
SF Hariyanto menyatakan, dengan tol Pekanbaru Rengat dibangun, maka akan menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah.
Kemudian, dapat mempermudah akses transportasi simpul jasa distribusi dari dan ke pusat-pusat kegiatan.
“Yang pasti meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Memperlancar pasokan logistik, yang dilalui jalan tol agar berkembang dengan pesat kedepannya,” tutupnya.
Untuk diketahui Tol Pekanbaru Rengat akan memiliki panjang 175 km dan akan melewati 41 desa atau kelurahan, dan 13 kecamatan diempat kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Indragiri Hulu, Pelalawan, Kampar, dan Kota Pekanbaru.
PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya melanjutkan proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Tahap 2 dengan mulai membangun jalan tol Ruas Rengat – Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru), sepanjang 30,57 kilometer di Provinsi Riau.
“Penandatanganan kontrak proyek akan dilakukan pada akhir Agustus atau awal September 2023 mendatang. Kita berharap dengan terhubungnya konektivitas infrastruktur jalan tol itu dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan Provinsi Riau menjadi episentrum Sumatra,” ujar Direktur Operasi 3 Hutama Karya, Koentjoro.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga mengusulkan empat ruas jalan provinsi dibangun melalui instruksi presiden, Inpres, Jalan Daerah di Riau sepanjang 18,4 kilometer ditahun 2023 ini dan Usulan itu saat ini sudah mulai dikerjakan.
Lalu jalan provinsi mana sajakah 4 lokasi yang sudah dibangun melalui inpres ini. dan bagaimana dengan Tol lingkar Pekanbaru.
Pada tahun 2023 ini pemerintah provinsi Riau membangun 4 ruas jalan provinsi melalui usulan instruksi presiden.
Empat ruas Jalan tersebut diantaranya, Jalan Simpang Bunut – Teluk Meranti sepanjang 5,5 Kilometer ,Jalan eluk Piyai (Kubu) – Panipahan (Batas Sumut) sepanjang 3,4 Kilometer, Jalan Lipat Kain – Lubuk Agung sepanjang 5 Kilometer, dan Jalan Simpang Barang – Lubuk Gaung sepanjang 4,5 Kilometer.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, M Arief Setiawan, Selasa (5 September 2023 lalu.
Arief mengatakan, pembangunan jalan provinsi di Riau melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah itu dikerjakan oleh Balai Jalan Nasional di Riau.
“Usulan pembangunan jalan melalui Inpres sudah mulai dikerjakan rekan-rekan balai. Pembangunan jalan ini merupakan usulan pak Gubernur ke pemerintah pusat,” katanya.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, pekerjaan jalan di empat ruas tersebut dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian PUPR sebesar 138.868.396.000 rupiah.
“Kalau total seluruh Riau sebesar 384.511.398.900 rupiah, Karena kabupaten kota juga ada mengusulkan pembangunan jalan melalui Inpres. Namun kita sangat terbantu dengan bantuan ini. Karena pembangunan jalan ini akan menambah kemantapan jalan provinsi dan kabupaten kota di Provinsi Riau,” terangnya.
Beliau menjelaskan untuk itu, tahun 2024 kami juga kami akan mengusulkan kembali ruas-ruas jalan provinsi lainnya di kabupaten kota.
Termasuk untuk penyelesaian usulan ruas jalan yang dikerjakan tahun ini.
Melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mengakselerasi rencana pembangunan jalan tol Ruas Rengat – Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru) sepanjang 30,57 km.
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, menjelaskan pembangunan tol ini akan terkoneksi dengan tiga ruas JTTS, yakni jalan tol Ruas Rengat – Pekanbaru, Ruas Pekanbaru – Bangkinang, dan backbone Trans Sumatera Ruas Pekanbaru – Dumai.
“Penandatanganan kontrak proyek akan dilakukan pada akhir bulan Agustus atau awal bulan September mendatang. Kita berharap dengan terhubungnya konektivitas infrastruktur jalan tol ini dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan Provinsi Riau menjadi epicentrum Sumatera,” ujar Koentjoro.
Lebih lanjut, Koentjoro menjelaskan jalan tol yang ditargetkan selesai dan dioperasikan pada akhir tahun 2024 ini juga dapat meningkatkan arus pelayanan distribusi barang dan jasa dari arah Sumatera Barat menuju ke Riau.
Selain itu untuk mengurai kemacetan dalam Kota Pekanbaru karena kendaraan logistik dari arah Sumatera Barat menuju Sumatera Utara sudah dapat langsung toll – to – toll, serta memudahkan konektivitas ke berbagai tempat pariwisata, salah satunya seperti Candi Muara Takus.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Febry Calvin, menjelaskan progres terkini serta manfaat jalan Tol Lingkar Pekanbaru jika terhubung.
“Saat ini proses pengadaan lahan sedang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN bersama Kementerian PUPR dan pemerintah daerah. Tidak hanya mendukung distribusi logistik, jalan tol ini juga dapat menunjang mobilitas masyarakat,” ujar Febry.
Sebagai informasi, kontraktor pembangunan jalan tol ini akan dilakukan oleh anak usaha Hutama Karya yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) dengan scope pekerjaan meliputi konstruksi galian dan timbunan badan jalan, jembatan, junction Pekanbaru, rest area dan gerbang tol.
Sementara rencana fasilitas struktur yang nantinya akan melengkapi jalan tol ini diantaranya 3 underpass, 6 overpass, 3 interchange, 3 gerbang tol, dan 1 pasang rest area tipe A.
Pembangunan jalan tol ini nantinya juga akan didukung oleh sejumlah penggunaan digital construction diantaranya Building Information Modelling (BIM) dan Light Detection and Ranging (LiDAR) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, mengefisienkan waktu pengerjaan dan hasil yang tepat mutu.
Sementara untuk mengatasi tantangan tanah lunak, dalam pelaksanaan pekerjaan proyek akan menggunakan teknologi Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Preloading pada struktur tanah timbunan dan penggunaan konstruksi Pile Slab diatas tanah lunak dengan kedalaman lebih dari 10 meter.
Untuk diketahui, Hutama Karya telah mengoperasikan dua ruas JTTS di Provinsi Riau, yakni Jalan tol Pekanbaru Bangkinang (31 km) dengan Data Lalu Lintas Harian (LHR) pada bulan Juli lalu mencapai 5.477 dan Jalan Tol Ruas Pekanbaru Dumai (151 km).
Dengan Data LHR di bulan yang sama mencapai 17.917. Dari trafik yang cukup signifikan ini, jika nantinya terkoneksi dengan Tol Lingkar Pekanbaru akan semakin meningkat lagi.
Kepala Perwakilan BPKP Sumbar Dessy Adin, Koordinator Pengawasan Bidang Akuntan Negara Sudiro dan tim meninjau langsung proyek pembangunan tol Pekanbaru – Bangkinang – Pangkalan untuk mengetahui hambatan yang terjadi di lapangan dan mencari solusinya.
Adanya beban lalu lintas yang tinggi dan kebutuhan untuk memobilisasi barang dan penumpang di Pulau Sumatera, Pemerintah berencana membangun High Grade Highway (HGH).
Jalan Tol Trans Sumatera di bagian timur Pulau yang membentang dari utara ke selatan, serta tiga feeder jalan tol yang membentang dari timur ke barat.
Rencana ini merupakan salah satu rekomendasi dalam Studi Jaringan Jalan Arteri Pulau Sumatera (MARS) dan juga telah tercantum dalam Rencana Tata Ruang Nasional, Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera, dan Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional.
Dalam konteks perencanaan jangka panjang, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera diharapkan sejalan dengan usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan,
Terutama dicantumkannya rencana jalan tol tersebut dalam Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Pulau Sumatera.
Salah satu feeder HGH/jalan tol yang perlu dikembangkan adalah pada ruas jalan Pekanbaru Padang.
Dengan adanya jalan HGH Pekanbaru-Padang diharapkan kawasan tersebut dapat berkembang lebih pesat dan lebih maju berkat pergerakan transportasi dan logistik yang lebih baik.
Saat ini, ruas tol Pekabaru-Bangkinang telah nyaris rampung. Tol sepanjang 40 KM yang merupakan bagian dari ruas tol Padang-Pekanbaru tersebut ditargetkan sudah dapat dilintasi kendaraan pada akhir tahun ini.
Terkait hal tersebut, beragam komentar dari netizen membanjiri kanal youtube Sahabat Alip Official sebagai berikut:
@sehanalhusni8053Sebgai org awamJika jalan tol selesai maka hasil dari jalam tol ada incam bagi hasil dengan negara dan bisa membangun jalan desa jln kbupaten jln provinsi.Itu pun jika pejabat daerah setempat berjiwa kerja seperti jokowi. Slogan nya kerja kerja dan kerja
@diarygendis2967 : Alhamdulillah.. sumatera Sdh ada jalan tol nya ????????
@yusofhusni7808 : Andai semua presiden Indonesia yg terdahulu punya visi dan misi seperti Joko Widodo, sudah pasti Indonesia sudah setaraf dengan Jepun dan China
@azizehaedi9772 : Untuk masyrakat khususnya riau .sekarang harus cerdas yah . Jangan gampang dihasut sama si ono Yg katanya di janjikan perubahan .. ???? salam waras demi indonesia .
@khoiruddinsyafii2050 : info2 dong ganti lahan di rengat jambi yang sudah keluar surat pembebasan kawasan hutan?
@yusniania1667 : Yang ada ganti rugi bukan ganti untung
@jokosamsudi630 : Katanya sumatra enggak butuh jalan tolll piye?