RIAUMAG.COM ——— Tempe adalah lauk favorit masyarakat Indonesia yang terbuat dari kedelai difermentasi.
Selain dimasak dengan cara simpel yakni digoreng langsung, tempe juga bisa diolah dengan beragam cara seperti dibacem atau dicampur sayur dan daging-dagingan.
Harga yang murah dan mudah didapatkan di mana saja, membuat tempe jadi lauk harian yang disukai banyak orang.
Lantas, apa plus minus makan tempe setiap hari?
Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Kita Makan Mi Instan
Efek makan tempe setiap hari
Dilansir dari Healthline (9/8/2021), tempe adalah bahan makanan murah yang tinggi protein, vitamin, dan mineral. Namun sayangnya, tempe rendah akan sodium dan kabohidrat.
Jadi, layaknya sumber makanan lain, tempe memiliki plus minus jika dikonsumsi setiap hari.
Selengkapnya, berikut efek pada tubuh jika kita makan tempe setiap hari:
1. Tubuh mendapatkan protein yang tinggi
Dikutip dari EatingWell, produk kedelai seperti tempe atau tahu memberikan asupan protein dengan kualitas tinggi yang baik bagi tubuh.
Protein merupakan bagian penting dari setiap sel tubuh, dari otot, kulit, jaringan, rambut, hingga kuku.
Bahkan, protein juga digunakan untuk mendukung dan membangun hormon dan enzim yang mempunyai fungsi masing-masing di dalam tubuh.
Dalam porsi sebesar 155 gram, tempe memiliki protein sekitar 20 gram.
Secara umum, orang dewasa membutuhkan sekitar 0,8 gram protein setiap hari per kilogram berat badan.
Misal berat badan seseorang 60 kilogram, maka protein yang dibutuhkan yakni 48 gram.
Baca juga: 3 Ciri-ciri Tempe yang Sebaiknya Tidak Dibeli, Ini Cara Memilihnya
2. Mengalami penurunan risiko penyakit jantung
Mengonsumsi tempe memberikan keuntungan lain yang baik bagi tubuh, yakni mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Seseorang yang makan setidaknya satu porsi tahu atau tempe setiap minggu, memiliki risiko penyakit jantung 18 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang makan kurang dari satu porsi per bulan.
Sehingga, seseorang pun akan memiliki jantung yang sehat hingga usia tua bila sekaligus memiliki pola hidup yang baik dan sehat.
3. Mengalami penurunan tingkat kolesterol jahat
Manfaat lain dari mengonsumsi tempe secara rutin adalah dapat menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat di dalam tubuh.
Diketahui, mengonsumsi 25 gram protein kedelai per hari selama enam minggu dapat mengurangi kolesterol jahat sebesar tiga sampai empat persen dibanding mereka yang tidak memakannya.
Namun, hal tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti mengenai manfaat untuk menurunkan kolesterol secara signifikan.
Produk berbahan dasar kedelai juga mempunyai kandungan lemak jenuh yang rendah, yakni sekitar satu sampai dua gram per porsi.
4. Penurunan risiko kanker dan pengurangan gejala menopause
Kedelai rupanya memiliki isoflavon sejenis fitoestrogen yang bekerja seperti estrogen untuk memperbaiki gejala menopause dan menurunkan tingkat risiko kanker tertentu seperti kanker kolorektal.
Untuk setiap gram protein kedelai, setidaknya ada 3,5 mg isoflavon yang terkandung di dalamnya.
Jadi, jika seseorang mengonsumsi 8 ons susu kedelai atau 100 gram tempe, maka akan mendapatkan 25 mg isoflavon.
5. Mengalami peningkatan risiko anemia
Protein nabati seperti kedelai memiliki jumlah zat besi yang lebih rendah dibanding yang ada di protein hewani seperti daging, ayam, dan ikan.
Sehingga jika seseorang mempunyai pola makan hanya mengonsumsi protein nabati seperti dari kedelai saja tanpa diimbangi protein hewani, maka ia mungkin akan memiliki simpanan zat besi yang rendah.
Zat besi yang rendah tersebut dapat meningkatkan risiko terkena anemia.