Riaumag.com , Tokyo –Pelari andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri akan tampil di Olimpiade Tokyo 2021.
Rencananya sprinter 100 meter ini akan berlaga pada hari Sabtu (31/7/2021).
Ia akan mulai berlaga pada pukul 09.35 WIB.
Aksi Lalu Muhammad Zohri bisa disaksikan di layanan Streaming Vidio.com.© Tribunnews/Abdul Majid Sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri saat ditemui setelah menjalani latihan di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (9/4/2019). (Tribunnews/Abdul Majid)
Juara Dunia Atletik U20 2018 Finlandia ini sudah berada di Tokyo dan telah melakukan adaptasi dengan starting block di Olympic Stadium, Tokyo.
Pada sesi latihan, Rabu (28/07/21) pagi, Zohri menjelaskan bahwa start block di Tokyo berbeda bentuknya dengan yang biasa digunakan saat pelatihan di Indonesia.
Meski begitu, Zohri tak menganggap hal itu sebagai kendala.
“Saya pernah lomba dengan startingblock seperti ini baru satu kali.
“Ini justru membuat semangat, seperti tantangan,” kata Zohri.
Seperti diketahui, pada Mei lalu, Zohri sempat menjajal Olympic Stadium saat turun di test event Olimpiade Tokyo.
Namun, ia hanya bisa menempati posisi tujuh dengan catatan waktu 10,45 detik di final.
Torehan tersebut lebih lambat dibanding saat dirinya turun di babak pertama dengan 10,34 detik.
Kali ini, Zohri menargetkan diri untuk bisa menjadi sprinter pertama Indonesia yang berlari di bawah 10 detik.
Sebagai informasi, catatan waktu terbaik Zohri adalah 10,03 detik yang diciptakan di seri Golden Grand Prix Osaka 2019.
Prestasi itu sekaligus meloloskan dirinya ke Olimpiade musim panas edisi ke-32 ini.
“Kondisi saya saat ini sehat dan bugar. Kondisi lutut juga tidak ada masalah,” terang Zohri yang sempat naik meja operasi lantaran cedera lutut pada November 2020.
Pada April 2021, Zohri kembali satroni trek atletik. Ia mulai melakoni latihan ringan.
Tapi, melihat kondisi yang bagus dari atlet kelahiran Lombok, 1 Juli 2000 itu, bukan mustahil bisa tembus semifinal.
Zohri sendiri lolos ke Olimpiade Tokyo 2021 dengan perjuangan yang luar biasa.© Tribunnews/Abdul Majid Pelari 100 meter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri saat berbincang dengan Ketum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (3/5/2021). (Tribunnews/Abdul Majid)
Ia sukses mengamankan tempat setelah tampil habis-habisan di turnamen pemanasan sebelum Olimpiade.
Untuk diketahui, event pemanasan itu sekaligus menjadi ajang kualifikasi bagi pelari yang akan ikut di Tokyo 2021.
Atlet berusia 21 tahun itu memulai dari babak heat 2 dan mampu finis di urutan keempat dengan catatan waktu 10,34 detik.
Catatan waktu tersebut masuk dalam delapan besar dari dua heat yang ada, sehingga Zohri berhak tampil di babak final.
Pada babak final, Zohri bersaing dengan enam pelari tangguh, termasuk jawara asal Amerika Serikat di Olimpiade 2004, Justin Gatlin.
Terlepas itu, catatan yang ditorehkan Zohri termasuk sangat baik mengingat ia baru saja menuntaskan pemulihan cedera lutut.
Zohri sukses menutup babak final dengan berada di posisi ketujuh, ia menorehkan catatan waktu terbaik 10,45 detik.
Gatlin yang memang diunggulkan berada di peringkat pertama dengan 10,24 detik dalam jarak 100 meter, peringkat kedua ditempati Shuei Tada dengan 10,24 detik.
Hasil yang didapat Zohri itu terhitung luar biasa.
Sebab, ia belum lama pulih dari cedera lutut yang membekapnya selama beberapa saat.© Tribunnews/Abdul Majid Sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri saat ditemui setelah menjalani latihan di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (9/4/2019). (Tribunnews/Abdul Majid)
Kondisi itu diungkap oleh pelatih Zohri, Eni Nuraini.
“Kalau untuk saat ini, pascacedera, sudah bagus itu,” ungkap Eni berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.
“Cuma untuk kedepannya pasti masih banyak yang harus diperbaiki, karena dalam latihan pasti banyak yang kurang,” kata Eni saat dihubungi wartawan, Senin (10/5/2021).
Lebih lanjut, Eni juga menyoroti kekurangan Lalu Zohri pada test event Olimpiade yakni ada pada daya tahan kecepatan yang masih minim.
“Yang kelihatan pada lomba kemarin itu daya tahan kecepatannya masih kurang. Start block sudah bagus,” ujar Eni.
“Dia ketinggalan di beberapa meter terakhir, dekat finis, sekitar 20 meter. Jadi memang daya tahan kecepatannya yang masih kurang karena saat latihan juga belum banyak.”
“Sebenarnya kalau Zohri bisa mencatatkan waktu yang sama dengan saat di heat sudah bagus. Makanya, kita tidak tahu ada kendala apa.”
“Tapi hasil evaluasi sementara melihat video ya dari daya tahan dan 20 meter terakhir kelihatan Zohri agak ngotot. Kalau sudah begitu biasanya teknik sudah tidak benar,” lanjutnya.© Disediakan oleh Super Skor Pelari Tim Putra Indonesia 4x100M Lalu Zohri mengibarkan bendera merah putih usai bertarung pada cabang olahraga atletik nomor 4×100 meter putra Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (30/8/2018). Medali perak ini merupakan yang pertama bagi Indonesia setelah 1966 atau 52 tahun silam. Super Ball/Feri Setiawan (Super Ball/Feri Setiawan)
Mengacu hal tersebut, peluang Lalu Muhammad Zohri untuk meraih medali bagi Tim Merah Putih terbilang berat.
Ditambah lagi ia akan berkompetisi dengan atlet lari terbaik dari penjuru dunia.
Belum lagi menghitung faktor pengalaman yang ada di belakang para pesaing Zohri.
Pada nomor lari 100 meter, Zohri akan berkompetisi dengan favorit juara asal Amerika Serikat, Trayvon Bromell.
Belum lagi menghitung peluang juara rekan senegara Bromell, Ronnie Baker yang tak kalah besar.
Selain itu, pelari belia itu juga akan bersaing lagi dengan lawannya di event pemanasan Olimpiade, Shuhei Tada.
sumber : tribunnews.com