Lawatan presiden Israel berlanjut di Istanbul, Turki, dengan menemui sejumlah perwakilan dari komunitas Yahudi dan memuji Turki karena membuka “gerbang dan hatinya bagi putra dan putri masyarakat Yahudi.”
Riaumag.com , Istanbul —Menyusul pertemuan “bersejarah” dengan presiden Turki di ibu kota, Ankara, Presiden Israel Isaac Herzog bertemu dengan sejumlah perwakilan dari komunitas Yahudi di Istanbul, pusat keuangan dan kebudayaan di Turki, pada Kamis (10/3).
Berbicara di hadapan para anggota komunitas Yahudi di Sinagog Neve Shalom di Distrik Beyoglu, Herzog memuji Turki karena membuka “gerbang dan hatinya bagi putra dan putri masyarakat Yahudi, yang menemukan pijakan kokoh di sini,” menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Israel.
Sang presiden juga menyampaikan kepada komunitas tersebut bahwa dirinya mengadakan pembicaraan yang “baik, terbuka, dan jujur” dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara pada hari sebelumnya.
“Dalam pertemuan kami, saya mengatakan kepadanya betapa pentingnya hubungan Israel-Turki bagi saya. Saya menyampaikan kepadanya bahwa saya meyakini kita semua, anak-anak dari semua agama di Timur Tengah, dapat dan harus hidup dengan damai,” tutur Herzog, seperti dikutip oleh pernyataan tersebut.
Dalam cuitannya di Twitter pada malam sebelumnya, Herzog mengunggah foto yang menunjukkan dirinya berjabat tangan dengan Erdogan.
“Ini merupakan momen kunci bagi hubungan antara Israel dan Turki,” tulis Herzog. “Kami tidak selalu sepakat dalam semua hal, namun saya berharap kami dapat bekerja sama menuju stabilitas, kemakmuran, perdamaian, dan keamanan kawasan kami demi semua bangsa yang ada di sini. Hubungan bertetangga yang baik di Mediterania Timur merupakan hal yang penting bagi kami semua.”
Lawatan Herzog telah digambarkan oleh banyak pihak sebagai langkah yang besar menuju melunaknya hubungan tegang antara kedua negara yang telah berlangsung lama.
Irfan Karsli, kepala Ligarba Travel Agency yang berbasis di Istanbul, menuturkan kepada Xinhua bahwa Herzog membawa peluang yang sangat menguntungkan bagi Turki dalam hal mempromosikan kerja sama dan kemitraan bisnis baru.
“Ini merupakan langkah yang sangat positif bagi normalisasi hubungan antara kedua negara, dan sangat disambut baik oleh dunia bisnis di sini,” urai Karsli kepada Xinhua.
Lawatan bersejarah Herzog dilakukan setelah lebih dari satu dasawarsa hubungan bilateral yang memburuk antara Turki dan Israel. Kedua pihak memanggil pulang duta besar masing-masing pada 2018 saat ketegangan di Jalur Gaza dan Yerusalem menyebabkan keretakan dalam hubungan mereka.
Dalam beberapa bulan terakhir, Erdogan telah menyerukan pemulihan hubungan dengan Israel.