Riaumag.com , Garut —-Dalam rangka menebar kebaikan di bulan ramadhan, awak media mpgi news sekaligus relawan alQur’an yang ada digarut selatan, megunjungi kampung nangela RT.03 RW.01 Desa Karangsari kecamatan cikelet kabupaten garut.
kali ini terpantau siswa belajar di salah satu taman pendidikan Al qur’an yang ada di kampung tersebut, sedang giat giatnya mengikuti kegiatan belajar membaca Al qur’an dengan semangat, dan rasa gembira yang tiada tara.
Sejenak awak media memperhatikan apa yang menjadi penyebab para santri di rumah tahfidz ini begitu terlihat gembira dan bahagia, ternyata penyebabnya adalah karena hari ini ada bantuan alQur’an dari LAZISMU, setelah sekian lama belajar mengaji dengan alat belajar yang kurang, kini para santri merasa lega dengan adanya bantuan dari donatur,
“Perlu diketahui oleh khalayak, sebelumnya rumah tahfidz ini, telah memohon untuk bantuan alQur’an kepada LAZISMU melalui warta dan Alhamdulilah permohonan tersebut kini di respon oleh sesepuh dari lajismu yaitu abah zaenal yang sudah tak asing lagi namanya di lembaga keagamaan tersebut.
Tak menunggu lama, awak media, sekaligus relawan Al qur’an dari LAZISMU melakukan wawancara dengan guru ngaji yang bernama ibu iim masruroh, yang keseharianya menjadi pendidik/guru ngaji di rumah tahfidz, juga perlu di ketahui oleh masyarakat dimanapun berada, iim ini salah seorang guru ngaji yang berstatus single parent, yang membiayai satu orang anak dari pendapatan yang tidak menentu.
Dalam wawancaranya awak media menanyakan, dari mana ibu medapatkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dengan nada lirih mejawab, terkait penghasilan kami itu tidak bisa dipastikan, karena semua tahu kalau mengajar ngaji di kampung itu, ada yang ngasih buat bayar penerangan (listrik) sudah alhamdulilah ungkapnya.
Selanjutnya mengenai kebutuhan sehari hari tentu kami harus mencari dari apa saja itu sumbernya yang paling penting halal pungkasnya.
Miris jika kita perhatikan setelah membaca keterangan dari ibu iim tersebut, Sudah semestinya para pemimpin keagaaman yang ada ditingkat pemerintah daerah maupun pusat, memperhatikan masyarakat yang seperti ini, karena semua menyadari tanpa adanya guru ngaji, tidaklah mungkin anak anak yang notabene sebagai penerus bangsa mengenal ilmu agama.
Sedangkan kita semua tahu ilmu agama ini sangatlah dibutuhkan, oleh semua insan, karena tanpa dasar agama tidaklah mungkin kita semua hususnya mempunyai aQidah yang kuat.
Seandainya yang selalu memberi tunutunan kepada kita dan juga kepada anak kita tidak terperhatikan, bagaimana kelangsungan kehidupan sebuah generasi bangsa tanpa dibekali ilmu agama.
Maka dari itu cobalah buka pintu hati para dermawan untuk memperhatikan guru guru yang ada di pelosok, dan juga aparatur pemerintah agar benar benar menyikapi problem yang seperti ini.