Riaumag.com —Petenis asal Ukraina, Elina Svitolina, memberikan pesan mengharukan setelah mengalahkan petenis Rusia, Anastasia Potapova, di Monterrey Open, Meksiko, pada Selasa (1/3/2022).
Elina Svitolina menang dominan 6-2, 6-1 atas Anastasia Potapova pada laga babak pertama turmanen WTA 250 tersebut.
Petenis asal Odessa berusia 27 tahun tersebut sempat menolak bermain kontra lawannya tersebut. Beliau melakukan ini karena menganggap komunitas tenis dunia tak cukup mendukung Ukraina dan menjatuhkan sanksi ke Rusia dan Belarus.
Namun, beliau akhirnya setuju bertanding setelah otoritas tenis dunia melarang para atlet Rusia dan Belarusia bertanding di bawah nama dan bendera negara mereka.
Seusai pertandingan, Svitolina yang bermain dengan mengenakan warna kebesaran Ukraina biru dan emas tersebut mengutarakan arti kemenangan tersebut.
“Misi saya untuk menyatukan komunitas tenis dunia dan berdiri bersama Ukraina, untuk membantu Ukraina karena apa yang telah kami lalui sangatlah buruk bagi seluruh warga Ukraina,” ujar pemenang medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 tersebut seperti dikutip dari Guardian.
“Itulah kenapa saya di sini. Itulah kenapa saya bertanding bagi negara saya dan menggunakan plaform dan sumber daya yang saya miliki untuk mencoba mengajak semua orang untuk mendukung Ukraina.”
Svitolina telah mengutarakan bahwa semua uang hadiah yang ia dapatkan dari turnamen tersebut akan disumbangkan ke Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Bagi saya, bertanding di sini, saya tak bermain bagi saya sendiri,” tutur Svitolina yang terus-terusan memukul dadanya sepanjang laga.
“Saya bermain bagi negara saya, bermain demi membantu tentara Ukraina dan orang-orang yang memerlukan. Semua kemenangan yang saya dapatkan akan sangat spesial.”
Kisah lebih mengharukan lagi terjadi kepada Dayana Yastremska, petenis Ukraina berusia 21 tahun, yang terbaring ke lapangan setelah menang atas wakil Rumania Ana Bogdan di ajang WTA 250 di Lyon, Perancis.
Baca juga: Petenis Ukraina Elina Svitolina Tolak Bermain Lawan Pemain Rusia di Monterrey Open
Sang petenis muda dan adiknya yang lebih muda menghabiskan dua malam di sebuah tempat parkir bawah tanah sebelum orang tua mereka mengirim keduanya lewat perahu ke Rumania dan akhirnya ke Perancis.
“Saya senang telah menang, tetapi pada saat bersamaan saya teramat sedih,” ujar Yastremska.
“Hati saya tetap di Ukraina, dan pikiran saya bertarung di sini. Sangat sulit untuk berkonsentrasi dan menemukan keseimbangan.”
Badan-badan tenis dunia juga telah membuat pernyataan yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Penyelenggaraan turnamen tenis WTA dan ATP di Moskow pada Oktober mendatang pun ditunda.
Federasi Tenis Dunia (ITF) menjatuhkan sanksi terhadap Federasi Tenis Rusia dan Federasi Tenis Belarus serta mencoret kedua negara sebagai peserta seluruh turnamen ITF sampai pemberitahuan lebih lanjut.
ITF juga membatalkan seluruh turnamen yang rencananya dihelat di Rusia dan Belarus.
Rusia dilarang mengikuti ajang Piala Davis dan Piala Billie Jean King, tetapi petenis Rusia dapat mengikuti ajang Grand Slam dan turnamen reguler.
Rusia yang diperkuat petenis nomor satu dunia, Daniil Medvedev, adalah juara Piala Davis di Madrid, Spanyol, pada Desember 2021.
Sementara, tim putri Rusia juga menjuarai Piala Billie Jean King di Republik Ceko pada November 2021