RIAUMAG.COM , JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyelesaikan normalisasi Kali Ciliwung untuk mengatasi banjir di Ibu Kota.
Menurut Jokowi, normalisasi Kali Ciliwung dapat dilakukan Pemprov DKI melalui kerja sama dengan kementerian PUPR.
“Ini saya minta Pak Menteri PU, Pak Gubernur DKI, (agar) bersama-sama untuk selesaikan ini,” ujar Jokowi usai meresmikan Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023).
Menurut Jokowi, proses normalisasi Kali Ciliwung saat ini baru berjalan sekitar 16 persen dari target 33 persen. Artinya, tersisa 17 persen yang masih harus diselesaikan.
“Normalisasi Sungai Ciliwung, harus segera rampung, termasuk penanganan di 12 Sungai yang mengalir melintasi DKI Jakarta juga harus dinormalisasi,” ucap Jokowi.
Namun, Jokowi tidak menyebutkan target penyelesaian normalisasi Kali Ciliwung. Hal itu disebut sebagai proyek jangka panjang.
“Belum urusan menangani rob dari arah utara, dari arah laut, ini persoalan-persoalan juga,” kata Jokowi.
Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemprov DKI dibantu Pemerintah Pusat dalam membangun Sodetan Ciliwung yang baru saja rampung dan diresmikan pada Senin (31/7/2023) ini.
Jokowi menyebut sodetan itu mampu mengatasi banjir di enam kelurahan di Jakarta. Namun eks Gubernur DKI Jakarta itu tak menyebutkan kelurahan mana saja yang dia maksud.
“Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun tahun. Hampir 11 tahun (pembangunan). Hari ini alhamdulillah selesai ini bisa menyelesaikan paling tidak 6 kelurahan tidak banjir lagi,” ujar Jokowi.
Sodetan Kali Ciliwung membentang dari inlet (jalur masuk air) di Bidara Cina dan outlet (jalur keluar air) di Kebon Nanas.
Setelah terhenti bertahun-tahun dan proyek dilanjutkan kembali, pembangunan Sodetan Ciliwung sebelumnya ditargetkan rampung pada April 2023.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Sodetan Ciliwung ditargetkan beroperasi Juni 2023. Namun, proyek itu masih baru selesai dan diresmikan pada Juli 2023.
Sodetan Ciliwung nanti berfungsi mengalirkan sebagian air dari Ciliwung ke KBT saat debit air tinggi.
Dengan demikian, tidak semua air dari Ciliwung mengalir ke daerah hilir yang berujung meluap ke permukiman warga.