Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies / Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia
Riaumag.com , Denpasar —- Pelaku pariwisata menilai statement dari senator Australia, Pauline Hanson, kurang pas terkait sapi-sapi yang dibiarkan berkeliaran bebas dan kotorannya yang berserakan di jalan. Pasalnya di Bali, sapi-sapi peliharaan warga Bali selalu diikat dan ditempatkan di kandangnya.
Menanggapi pernyataan Pauline Hanson itu, Ketua DPD ASITA Bali, Putu Winastra menyebut tendensius.
“Saya kira statementnya terlalu tendensius untuk Bali. Terpenting, apa yang disampaikannya itu tidak memengaruhi datangnya wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali. Masih ada wisman ke Bali, tidak ada penundaan karena statement itu,” katanya, Senin (08/08/2022).
Bahkan, menurutnya, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa wisman asal Australia yang justru lebih banyak datang ke Bali.
Berdasarkan data dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, rute internasional dengan jumlah penumpang tertinggi selama bulan Juli adalah Australia dengan melayani 195.079 penumpang, kemudian Singapura dengan melayani 128.283 penumpang, dan Malaysia dengan melayani 69.388 penumpang.
WNA Australia juga menjadi WNA terbanyak yang memasuki Pulau Bali dengan 83.363 orang. Selanjutnya, tercatat 18.242 Warga Negara India dan 16.056 Warga Negara Inggris datang ke Pulau Bali selama bulan Juli.
“Jadi artinya apa, isu itu justru menjadi berbanding terbalik. Jadi ketika ada senatornya berbicara seperti itu, malah warga negaranya yang lebih banyak datang ke sini. Warga negaranya tahu betul kok Bali ini seperti apa. Justru senatornya itu kali belum pernah ke Bali. Kalau bisa, datanglah ke Bali melihat seperti apa Bali ini. Bali kan bukan negara, jadi Bali ini tidak bisa dibandingkan dengan negara lain,” tuturnya.