Riaumag.com –KOTA Tokyo di Jepang mungkin menjadi tempat favorit bagi atlet-atlet dari Amerika Serikat.
Pasalnya, Amerika Serikat kembali memperlihatkan keperkasaan mereka dalam dunia olahraga dengan menjadi juara umum Olimpiade Tokyo 2020.
Kepastian tersebut diperoleh Negara Paman Sam pada hari terakhir perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, Ahad (8/8/2021).
Keberhasilan tim bola voli putri Amerika Serikat menundukkan Brasil pada babak final menjadikan negara adi daya ini menyalip China di klasemen akhir medali.
Pada hari terakhir pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, Amerika Serikat sukses mengumpulkan 39 medali emas, 40 medali perak dan 33 medali perunggu.
Peraihan 39 keping medali emas tersebut hanya berselisih satu medali dengan total medali emas yang diperoleh atlet-atlet dari Negara Tirai Bambu.
Dari sisi jumlah medali, harus diakui terjadi penurunan bagi kontingen Amerika Serikat.
Meski mendapat persaingan sengit dari kontingen Australia, Amerika Serikat masih menjadi yang terbaik dari cabor renang di Tokyo Aquatics Centre.
Cabang renang menjadi penyumbang medali emas terbanyak bagi Amerika Serikat dengan total 11 medali emas.
Caeleb Dressel bahkan menjadi bintang Olimpiade Tokyo 2020.© Disediakan oleh Kompas.com Perenang Amerika Serikat Caeleb Dressel saat meraih medali emas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra Olimpiade Tokyo 2020.
Perenang putra Amerika Serikat yang akan genap berusia 25 tahun pada 16 Agustus 2021 mendatang sukses menyabet lima medali emas dari kolam renang.
Di lintasan atletik, Amerika Serikat memang harus kehilangan sejumlah medali emas yang mereka raih lima tahun sebelumnya
Atletik yang menyumbangkan 13 medali emas bagi Amerika Serikat pada Olimpiade Rio 2016 harus kehilangan hampir setengah koleksi medali emasnya.
Akan tetapi, Amerika Serikat tetap menjadi yang terbaik di Stadion Olimpiade Tokyo dengan koleksi 7 medali emas.
Sebagai ajang olahraga internasional besar pertama sejak merebaknya virus Covid-19, tentu membutuhkan banyak penyesuaian oleh semua pihak tak terkecuali atlet yang bertanding.
Barangkali, persaingan menjadi begitu ketat mengingat dampak dari pandemi begitu besar bagi atlet.
Pandemi memang telah menganggu ritme latihan serta uji coba bagi para atlet.
Sehingga, hasil maksimal yang diharapkan bisa diraih pada pagelaran Olimpiade tak semuanya berhasil.
Namun, para atlet Amerika Serikat tetap berhasil mempertahankan predikat juara umum untuk kali ketiga secara beruntun.
Sekali lagi Tokyo, Jepang memang kembali menjadi tempat yang menyenangkan bagi atlet-atlet Amerika Serikat.
Sepanjang sejarah pelaksanaan Olimpiade musim panas, kontingen Amerika Serikat gagal menjadi yang terbaik apabila Olimpiade dihelat di wilayah Benua Asia kecuali di Tokyo, Jepang.
Pada Olimpiade Seoul 1988, kontingen Amerika Serikat bahkan menduduki peringkat ketiga pada klasemen akhir medali di bawah Uni Soviet dan Jerman Timur.
Pada Olimpiade Beijing 2008, China menjadi yang terbaik dengan posisi Amerika Serikat satu strip di bawah tuan rumah.
Untuk kali kedua, Amerika Serikat kembali menjadi juara umum saat pesta olahraga terbesar di dunia diadakan di negara Matahari Terbit.
Kontingen Amerika Serikat juga menjadi juara umum saat Tokyo menggelar Olimpiade musim panas pada tahun 1964.
Sementara itu bagi kontingen Indonesia, Tokyo menjadi kota ketiga di Benua Asia di mana atlet-atlet Tanah Air berhasil meraih medali.© Disediakan oleh Kompas.com Trio pemanah Indonesia (dari kiri) Lilies Handayani, Nurfitriyana dan Kusuma Wardhani meraihkan untuk pertama kalinya medali bagi Indonesia dalam 36 tahun keikutsertaan negeri ini di Olimpiade sejak Olimpiade Helshinki 1952. Indonesia meraih perak di Olimpiade Seoul 1988 di bawah Korea Selatan. Kompas/Kartono Ryadi (KR) 18-09-1988
Kita tentu ingat, kota Seoul merupakan tonggak sejarah bagi Indonesia dalan keikutsertaan di ajang multivent sekelas Olimpiade.
Setelah tujuh kali berpartisipasi di ajang Olimpiade tanpa medali, Seoul menjadi kota tak terlupakan bagi Merah Putih.
Trio pemanah putri Indonesia: Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani berhasil mempersembahkan medali perak usai mengalahkan tim panahan Amerika Serikat.
Saat Olimpiade digelar di Beijing pada 2008, kontingen Indonesia sukses mengumpulkan 1 medali emas, satu perak dan empat medali perunggu.© Disediakan oleh Kompas.com Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan (kiri) dan Markis Kido (kanan), ketika meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008.
Kini pada Olimpiade Tokyo 2020, perjuangan atlet-atlet kebanggaan tanah air membuahkan 1 medali emas, satu medali perak dan tiga medali perunggu.
Emas diperoleh dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri melalui pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Menariknya sektor medali emas hadir setelah tak satu keping medali pun berhasil diraih pebulu tangkis Indonesia dari sektor ganda putri dalam tujuh pagelaran Olimpiade sebelumnya.
Sebagai pecinta olahraga, Olimpiade Tokyo 2020 telah memberikan tontonan terbaik bagi saya.
Persaingan kontingen Amerika Serikat dan China hingga hari terakhir serta perjuangan atlet-atlet dari seluruh belahan bumi yang hadir di Tokyo pada tiap cabang olahraga yang dipertandingkan telah menjadikan Olimpiade kali ini tetap fantastis.
Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, semangat untuk menjadi lebih cepat, lebih tinggi dan lebih kuat selalu menjadi benang merah terbaik pada setiap perlombaan maupun pertandingan yang digelar.
Terima kasih Tokyo!
Sampai kita bertemu kembali di Olimpiade Paris 2024!
Citius, Altius, Fortius!
#RinganJari
sumber : kompas.com