Riaumag.com , Jakarta –Presiden Joko Widodo memberikan arahan terkait penanganan COVID-19 kepada kepala daerah se-Jawa Barat di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/5/2021). Demikian disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya kemarin.
“Bapak presiden menyampaikan bahwa ancaman belum berakhir. Bapak presiden mengingatkan agar kepala daerah se-Jawa Barat bersama forkopimda tidak lengah dan antisipasi jangan sampai terjadi ledakan seperti di India,” kata Bima dalam keterangan resmi, Jumat (26/5/2021).
Sebagai informasi dalam kegiatan tersebut hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, dan bupati/wali kota se-Jawa Barat.
Bima juga menyebut Jokowi meminta para kepala daerah dan Forkopimda untuk fokus mempelajari data-data, indikator, dan parameter. Para kepala daerah juga harus mengerti persoalan yang mereka hadapi di masing-masing daerahnya.
“Presiden juga meminta angka kesembuhan dinaikkan. Di Jawa Barat ini angka kesembuhan 89%, sementara di nasional 91%. Ini masih ada sedikit di bawah nasional,” ujar Bima.
“Kalau angka kesembuhan tidak tinggi berarti ada yang salah pada obat-obatan atau penanganan lainnya. Jadi kepala daerah tidak boleh makro tapi detail sehingga mempelajari angka-angka kesembuhan tadi,” lanjutnya.
Dalam pertemuan tersebut Jokowi juga mengajak para kepala daerah untuk tetap fokus vaksinasi khususnya pada lansia. Bima melaporkan vaksinasi lansia agak mentok dan sulit karena lansia enggan divaksin.
“Presiden meminta agar terus mengupayakan untuk vaksinasi lansia difokuskan. Kemudian Presiden juga memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk fokus vaksin di Jabodetabek. Jadi, daerah yang interaksinya kuat dengan Jakarta agar diprioritaskan,” kata Bima.
Bima menjelaskan Pemkot Bogor akan melanjutkan apa yang telah dilakukan dan bersinergi dengan forkopimda melalui PPKM Mikro. Menurutnya Jokowi meminta untuk belajar dari India,
“Nah, sekarang ketika India lengah, kita jangan lengah. Jadi kuncinya mikro lockdown atau PPKM Mikro. Presiden mengapresiasi beberapa kasus yang ditangani,” ujar Bima.
“Bogor akan fokus untuk mendorong ekonomi, belanja daerah dipercepat, lelang dipercepat, tempat-tempat wisata dibuka dengan protokol kesehatan ketat. Pertumbuhan ekonomi di Bogor ini lumayan, minus 0,53 dikit lagi positif, daerah lain ada yang minus 2,” lanjutnya
sumber : cnbcindonesia.com