RIAUMAG.COM , PEKANBARU ——Belakangan ini, Indonesia tengah dihebohkan dengan permainan “latto – latto”. Permainan ini, terdiri dari dua buah bola kecil yang terbuat dari bahan plastik polimer dengan dihubungkan seutas tali. Tek-tek-tek, begitulah suara keras yang terdengar ketika memainkannya.
Saat ini, hampir seluruh daerah Indonesia terdengar bunyi dari permainan unik ini. Permainan tradisional ini digemari dikalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Saking viralnya, Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo pun ikut mencoba kebolehannya dalam memainkan latto-latto saat kunjungan kerjanya di pasar Subang Jawa Barat.
Hal ini diunggah oleh gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di akun instagram miliknya, @ridwankamil, pada selasa (27/12).
Melihat dari sisi psikologi, permainan latto-latto sangat memberikan efek positif bagi perkembangan motorik anak.
Menggerakkan tangan saat memainkannya menjadikan adanya gerakan motorik halus yang tercipta. Hal ini menjadi stimulus yang baik untuk perkembagan motorik anak kedepannya.
Menurut Bambang, (2012 : 1.14) “Gerakan motorik halus adalah gerakan hanya melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergerakan tangan yang tepat”.
Selain motorik halus, anak-anak yang bermain menggunakan koordinasi anggota tubuh lainnya seperti sambil berjalan, akan menghasilkan motorik kasar. Adanya Konsentrasi dan menjaga keseimbangan tumbukan latto-latto juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.
Selain itu, menurut Pakar Sosiologi Universitas Padjajaran (UNPAD) Dr. Hery Wibowo mengatakan bahwa dengan bermain latto-latto, anak bisa menjadi sedikit terhindar dari potensi negatif yang bisa dialami ketika terlalu banyak bermain gadget.
Melalui bermain latto-latto bersama temannya, interaksi sosial pada anak pun bisa terbangun.
Selain itu, secara tidak langsung menumbuhkan pola pikir terkait menghargai sebuah proses pada anak.
Anak-anak dapat memahami bahwa kesuksesan itu melewati proses-proses dan tidak didapat secara langsung.
Terlihat bukan, ternyata dari permainan sederhana mampu memberikan efek yang luar biasa terhadap pribadi seseorang, khususnya seorang anak di era digital saat ini.
Ada dampak positif tentu terdapat pula dampak negatif nya, beberapa dampak negatif bermain latto-latto yakni anak-anak melupakan waktu belajar karena keasyikan bermain , bunyi ribut yang dihasilkan juga dapat mengganggu ketenangan, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh pak Zulham pengurus Mushalla Al Ikhlas di Senapelan Pekanbaru, “Ini permainan lama yang hadir kembali, namun sedikit mengganggu pendengaran di saat anak-anak memainkannya, terutama di waktu shalat jama’ah berlangsung.”
Menurut pendapat kami sebagai mahasiswa Psikologi Islam Universitas Muhammadiyah Riau, banyak hal positif yang didapat saat bermain latto-latto terutama untuk perkembangan sistem motorik, kognitif dan sosial anak.
Mengingat pengaruh permainan ini pada fase perkembangan anak kedepannya. Solusi dari dampak negatif permainan ini yaitu perlu pengawasan waktu bermain dari orang tua agar tidak menggangu orang lain dan waktu belajar anak.
Artikel ini dikemas oleh M. Syauqi Mahbub, Putri Nadhilla Aribah Ulfa, Afifah Pardhi Wardah, Nyak Hasya Alvina, Muhammad Irsyad Habibi.
Mahasiswa Psikologi Islam Universitas Muhammadiyah Riau Semester 1
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas teknik penulisan karya tulis ilmiah, dibawah bimbingan Ibu Nur Fitriyana, M.Psi., Psikolog.