RIAUMAG.COM , PEKANBARU———Pandemi COVID-19 sudah berlalu, namun berdasarkan data dari Website Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, masih terdapat kasus konfirmasi infeksi COVID-19 sampai dengan hari ini. Kondisi ini menjadi pengingat kepada seluruh kelompok masyarakat, terutama kelompok yang rentan mengalami kesehatan seperti kelompok ibu hamil untuk tetap menjaga kesehatan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Asfeni, Faliatasya Amanda Nurfitriyani dan Vella Yovinna Tobing di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil sudah melakukan usaha pencegahan yang baik terhadap infeksi COVID-19. Penelitian ini melibatkan 55 ibu hamil yang direkrut sebagai responden penelitian dengan metode purposive sampling.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sikap dan upaya pencegahan ibu hamil terhadap infeksi COVID 19. 56.4% ibu hamil yang diteliti memiliki gambaran sikap yang negatif terhadap COVID-19 dan 54.5% sudah memiliki upaya pencegahan yang baik. Hal yang perlu dikhawatirkan adalah 45.5% ibu hamil yang terlibat dalam penelitian ini masih memiliki upaya pencegahan yang buruk, sehingga memiliki risiko tinggi untuk terpapar COVID-19.
Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik ibu hami yang terlibat dalam penelitian ini mayoritas berada dalam usia reproduksi, yang artinya memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami komplikasi selama masa kehamilan.
Selain itu, mayoritas ibu juga sudah memiliki tingkat pendidikan yang baik meskipun mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Tentunya hal ini dapat memperkecil risiko terpapar infeksi karena lebih sedikit melakukan aktivitas di luar rumah dan sudah memiliki kemampuan yang baik untuk menyerap informasi.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa media sosial menjadi sumber terbanyak ibu dalam mendapatkan informasi, sehingga penyebarluasan informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Tik Tok dan lainnya.
Akan tetapi, penerimaan informasi dari media sosial harus dapat dipilih dan dipilah dengan baik, karena terdapat beberapa informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga butuh kemampuan untuk berpikir kritis dalam menyikapinya.
Menurut Notoatmodjo (2012), sikap adalah tindakan, persepsi atau pola pikir yang dilakukan dalam menghadapi suatu kondisi.
Sikap dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti pengetahuan, kondisi kesehatan, pengalaman, budaya, tingkat pendidikan dan faktor ekonomi. Sikap yang positif tentunya sangat dibutuhkan dalam meingkatkan upaya pencegahan suatu penyakit, termasuk paparan COVID-19.
Adanya keterkaitan antara sikap dan upaya pencegahan yang juga telah terbukti dalam penelitian dapat menjadi dasar penting untuk meminimalisir masalah kesehatan yang bisa terjadi.
ibu hamil, sebagai individu yang rentan mengalami masalah kesehatan karena proses adaptasi kehamilan, harus proaktif dalam mencari informasi yang akurat.
Pemerintah, khususnya yang bergerak di bidang kesehatan juga perlu melakukan inovasi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
(RLS/RIAUMAG.COM)