RIAUMAG.COM , KAMPAR KIRI——–Siang itu tak ada firasat akan ada kejadian yang menimpa relawan tim ekspedisi.
Di hari Jumat tanggal 6 Desember 2024 tim berangkat menuju lokasi pedalaman Dusun Dua Teluk Pendaingan, Desa Ludai, Kampar kiri Hulu, Kampar, Riau untuk melakukan serangkaian kegiatan dakwah dan menyalurkan amanah bantuan dari muhsinin donatur.

Sebuah ekspedisi dakwah pedalaman jilid 7, bertajuk “Cahaya Islam Membawa Rahmat Bagi Seluruh Alam”, Dakwah Al Quran ke Pelosok Negeri, digagas. Perjalanan penuh dengan hikmah, terutama dalam menempa karakter personel, dalam hal keberanian, pengorbanan, daya juang, fisik dan mental serta kekompakan tim.

Tepat pukul 11.00 WIB, tim yang beranggotakan lima orang (Ihsan, Usman, Andi, Beni, dan Rozi) bergerak menuju pelabuhan Desa Gema. Setelah sholat Jumat dan makan siang, perjalanan dilanjutkan hingga tiba di pelabuhan pukul 16.15 WIB.

Cuaca terlihat cerah sore itu. Barang logistik segera dimuat di dua sampan, lalu bergerak cepat ke lokasi daerah pedalaman.
Selang 2 jam perjalanan menyusuri arus deras sungai Subayang disertai jeram sungai yang menantang, tiba-tiba salah satu sampan menabrak batu yang tak terlihat oleh pengendali sampan.
Tentu saja membuat panik penumpang karena air dengan cepat masuk ke dalam perahu membasahi seluruh isi sampan.

Dengan sigap pengendali dan sebagian penumpang melompat ke sungai untuk menepikan sampan ke pinggir.
Biasanya pengendali sudah hafal posisi batu besar di tengah sungai. Namun, karena beberapa hari sebelumnya di kawasan tersebut terjadi banjir bandang, batu-batu besar yang ada di sungai berubah posisi.

Masya Allah, Alhamdulillah, lampu penerangan jalan masjid dan Al Quran wakaf tidak basah, bahkan kardusnya pun tidak, terbukti kebesaran-Nya dan perlindungan Allah SWT.
“Saya tak mengira ada batu besar di tengah sungai deras itu, Alhamdulillah kuasa Allah kami dan barang bantuan bisa selamat, saya segera melompat supaya sampan tak terbawa arus”, lirih Aldi pengendali sampan.
Sejenak relawan tim ekspedisi berunding, apakah balik pulang ke arah Desa Gema dengan mengggunakan sampan yang satu lagi untuk mencari bantuan atau melanjutkan perjalanan dengan berupaya terlebih dahulu memperbaiki sampan yang pecah.
Akhirnya, diputuskan sampan diperbaiki dengan apa yang ada.
Sementara itu hari mulai beranjak malam, artinya tim akan menyusuri sungai dalam keadaan gelap.
Dibantu senter seadanya, dua jam perjalanan ditempuh dengan sangat hati-hati. Dua sampan berupaya menembus kegelapan malam. Alhamdulillah, pukul 20.08 wib tim ekspedisi tiba dengan selamat di dusun Dua Teluk Pendaingan, disambut gembira oleh warga kampung yang telah menanti dengan cemas dan khawatir.
Malam itu juga setelah menyantap hidangan ikan sungai masakan warga kampung, kegiatan dakwah Tabligh Akbar dimulai. Walau sudah lewat dari waktu yang direncanakan, warga tetap antusias menghadiri acara.
Esoknya, bakda subuh di hari Sabtu dilanjutkan pengajian dan tahsin/memperbaiki bacaan Al Quran dan di akhiri penyaluran bantuan serta pemasangan instalasi lampu penerangan jalan masjid. Termasuk penyerahan lampu dan peralatan bahan instalasi untuk 4 masjid :
- Masjid Al Mukminin (dusun 3 Deras Godang, desa Dua Sepakat)
- Masjid Nurul Ikhlas (dusun 2, desa Dua Sepakat)
- Masjid Nurul Islam (dusun 1, desa Ludai)
- Masjid Nurul Iman, dusun 2 Teluk Pendaingan, desa Ludai).
Bakda Zuhur, relawan tim ekspedisi bersiap pulang, warga kampung pun melepas haru keberangkatan relawan tim. Sambil arah pulang, tim menyempatkan singgah di desa Dua Sepakat untuk menyalurkan bantuan zakat 100%, sembako, lampu penerangan jalan masjid dan instalasi peralatan pemasangan lampu.
Alhamdulillah relawan tim tiba dengan selamat di Pekanbaru pukul 10 malam.
Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan dakwah (tabligh akbar, pengajian dan tahsin/memperbaiki bacaan Al Quran) dan penyaluran bantuan berupa lampu penerangan jalan masjid sebanyak 12 unit (senilai Rp 51.840.000), 12 set peralatan instalasi (tiang, besi penyangga, klem, kabel-kabel, MCB lengkap, dll), Al Quran hafalan santri tahfizh 56 mushaf, meja tahfizh 10 pcs, 1 juta donasi guru ngaji/tahfizh, 15 bal pakaian layak pakai, zakat 100% Rp 6.834.000, dan sembako 25 paket (beras, minyak goreng, kopi, teh, gula, mie instan) telah disampaikan amanahnya dengan baik dan lancar.
Bersyukur kepada Allah SWT seluruh relawan tim personil selamat, sehat dan tetap solid.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya -jazakumullah khayran jazaa- disampaikan kepada seluruh personal tim, warga kampung dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, baik langsung maupun tidak langsung.
Secara khusus kepada donatur muhsinin dan wakifin yang telah memberikan kepercayaan amanah wakaf/infak/sedekah/zakat kepada penyelenggara kegiatan.
“Semoga curahan dan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan dana dibalas Allah SWT dengan pahala yang terus mengalir dan dicatat sebagai pemberat amal sholeh di yaumil akhir kelak’, ujar Ihsan koordinator tim ekspedisi.
“Dan semoga kegiatan berikutnya memberikan banyak manfaat bagi warga terisolir dan di pedalaman, khususnya di daerah Riau, Insya Allah,” tambahnya.
(MI/RIAUMAG.COM)