Pengusaha Tour and Travel Terdampak Aturan Wajib Booster, Pembelian Tiket Pesawat Akan Berkurang
Riaumag.com , Pekanbaru —–Diberlakukannya bepergian naik pesawat wajib sudah vaksin boster sementara yang belum boster harus melakukan swab PCR dan antigen tentunya sangat berdampak bagi usaha penjualan tiket pesawat atau usaha tour and travel.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia / Association of Indonesia Tour and Travel Agency (ASITA) Riau Dede Firmansyah mengatakan dengan diterapkannya wajib boster dan yang belum boster harus PCR atau antigen untuk naik pesawat untuk berpergian tentunya sangat berdampak bagi pengusaha tour and travel, sebab masyarakat enggan bepergian.
“Apalagi saat ini tiket pesawat sudahlah mahal alasan karena harga avtur naik ditambah lagi biaya PCR atau antigen kalau belum boster,” ujar Dede Firmansyah, Ahad (17/07/2022).
Tentunya tambah Dede, tiket tak laku, kalaupun laku tentu masyarakat yang benar-benar krusial dalam bepergian.
Baca Juga Berita : Udhi Sudiyanto : Kalau Pemerintah Terapkan Peraturan ini, WisMan akan Mengalihkan Tujuan Wisatanya, Bukan ke Indonesia
“Seharusnya jadi perhatian khusus untuk 3 Kementerian Perhubungan, Pariwisata, dan BUMN, kalau benar-benar serius ‘ngurusin’ rakyat,” ucap Dede.
Dede juga menyampaikan, peraturan tersebut, ide-nya adalah yang point 5 yang menyatakan pelaku perjalanan usia 6-17 tahun wajib menunjukkan kartu/sertifikat vaksin dosis kedua tanpa menunjukan hasil negatif tes PCR atau antigen.
“Kalau untuk masyarakat Indonesia saya pikir bagus itu, tapi permasalahan-nya untuk masyarakat Eropa pada umur tersebut (6-17 tahun) belum pasti dapat vaksin apalagi vaksin dosis kedua,” kata Dede.
Baca Juga Berita : ASITA Riau Sambut Baik dibuka Kembali Penerbangan Internasional Bandara SSK II Pekanbaru
Baca Juga Berita : Ansy Lema Tolak Komersialisasi Secara Brutal di Pulau Komodo dan Padar
Dilanjutkannya, jadi kalau peraturan tersebut diterapkan, pasti wisatawan mancanegara (Wisman) bakal berpikir ulang untuk ke Indonesia, tentu akhir-nya mereka wisman akan membatalkan untuk pergi ke Indonesia, karena di Eropa itu umur 6-17 tahun itu belum wajib vaksin, contohnya di Negara Belanda.
“Ini perlu diketahui, pemberlakuannya tidak hanya WNI saja tapi juga untuk WNA. Apalagi tiket dari Paris ke Jakarta saja mahal dibandingkan Bangkok ke Jakarta,” katanya seraya menjelaskan, dengan susahnya persyaratan, ditambah lagi tiket mahal, bisa dipastikan WNA mengalihkan kunjungannya tidak ke Indonesia.
“Ini juga harus jadi perhatian tiga menteri kita,” kata Dede lagi.